Jokowi Main Ancam atas Nama Megawati

Kamis, 29 Mei 2014

post

INHILKLIK.COM, Bali - Jurus mengancam dilakukan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri untuk memenangkan pasangan Jokowi-JK dalam pemilihan presiden pada Juli mendatang, seperti diberitakan Antara. Namun, bukan Megawati sendiri yang mengatakan itu, melainkan justru calon presiden yang diusung PDIP dan mitra koalisinya, Jokowi.

Kata Jokowi pada acara di Monumen Bajra Sandhi, Kota Denpasar, Kamis.(29/5), "Nanti setelah pemungutan suara pilpres, provinsi yang paling pertama saya telepon adalah Bali. Berapa perolehan suara dukungan Jokowi-JK? Kalau kalah ataupun menang tipis, Ibu Mega tidak akan mau datang ke Bali." 

Karena itu, Gubernur DKI Jakarta itu mengajak semua relawan pendukung untuk merapatkan barisan dan menyusun strategi memenangkan pemilihan presiden 2014. Pihaknya mengajak para pendukungnya untuk membentuk perubahan, yaitu Indonesia hebat.

Megawati yang juga hadir dalam acara tersebut juga mengatakan hal yang senada. Ia mengajak masyarakat yang hadir untuk memenangkan pemilihan presiden 2014. "Jangan hanya saat kampanye saja rame, tapi buktikan saat pemungutan suara," ujarnya.

Masalahnya, tidak tahukah Jokowi bahwa darah Bali mengalir dalam diri Megawati? Kalau ternyata Jokowi-JK kalah di Bali, bukankah itu artinya Megawati tak bisa mendatangi tanah leluhurnya, akarnya? Lagi pula, mengapa Jokowi mengancam calon pemilih? Bukankah justru Jokowi dan para politikus lainnya yang sangat amat membutuhkan suara mereka, hak asasi yang melekat pada warga negara Indonesia yang sudah dewasa, karena Indonesia adalah negara yang merdeka, negara yang kemerdekaannya diperjuangkan dengan nyawa, darah, dan harta? | asatunews.com