HP Jadul Kembali Populer

Senin, 26 Mei 2014

post

HP Jadul Kembali Populer
Nokia
INHILKLI.COM, London – Masih ingat ketika kita hanya punya permainan “snake” pada telepon genggam kita?

Kini, permainan “kuno” tersebut kemungkinan mencuat kembali bersama dengan handset yang dulu pernah sangat populer.

Belakangan, para konsumen punya kecenderungan untuk kembali ke telepon genggam masa lalu yang lebih sederhana dan meninggalkan smartphone mereka.

Tren ini membuat harga-harga sejumlah telepon genggam “jadul” seperti Nokia, Ericsson, dan Motorola, kini meningkat hingga mencapai 1.000 euro (Rp 15,8 juta).

Meski minim fitur, telepon genggam retro ini sangat mudah digunakan dan memiliki baterai yang bisa bertahan hingga sepekan. Telepon genggam seperti ini juga lebih tahan banting.

“Sejumlah orang tak terlalu melihat harga, kami memiliki jenis-jenis telepon genggam lama yang harganya lebih dari 1.000 euro,” kata Djassem Haddad yang mulai membuka situs vintagemobile.fr pada 2009.

“Tingginya harga ini disebabkan sulitnya menemukan telepon genggam jenis ini dan karena ini merupakan edisi terbatas di masanya.”

Contohnya, Nokia 8800 Arte Gold kini dihargai 1.000 euro di situs tersebut sementara Nokia 8800 bisa dibeli dengan harga 250 euro (Rp 3,9 juta)

Dalam dua tahun terakhir, Haddad mengaku perusahaannya telah berhasil menjual sekitar 10 ribu telepon genggam “jadul.”

Di antara jenis-jenis telepon genggam kuno yang paling banyak terjual adalah Nokia 8210 dengan layar monochrome yang kecil serta tombol plastic yang dijual dengan harga 59,99 euro (Rp 948 ribu).

“Kelompok masyarakat yang lebih tua menginginkan telepon genggam yang lebih sederhana sementara kelompok lainnya mencari telepon genggam bekas yang berharga murah,” katanya.

Sementara itu, Damien Douani, seorang pakar teknologi baru di FaDa agency, menilai penggunaan telepon genggam “jadul” kini menjadi trendy.

Ada juga penjelasan mengenai reaksi kontra-budaya terhadap masyarakat jaman sekarang yang memiliki keterhubungan yang berelebihan. Ini menjadikan munculnya keinginan untuk kembali pada dasar dari sebuah telepon genggam yaitu hanya untuk menelepon dan mengirim SMS.

Faktor lainnya adalah keinginan untuk berbeda. Saat ini, hampir semua orang menggunakan smartphone yang nyaris tak ada bedanya sementara 10 tahun silam para produsen telepon genggam lebih kreatif dan memiliki perbedaan. | tempo.co