Winda Adinda, Tinggalkan Pekerjaan untuk Kepentingan Inhil

Senin, 10 Februari 2014

post

Winda Adinda, SH
Lahir di Teluk Pinang pada 2 Januari 1990 lalu, Winda Adinda SH menyelesaikan pendidikan dasar dan menengahnya di Indragiri Hilir. Karena punya minat untuk berkiprah di bidang hukum, perempuan yang selalu aktif di organisasi ini pun melanjutkan pendidikan tingginya ke salah satu universitas populer di Pekanbaru. 

Tak perlu waktu lama, Winda Adinda pun menyelesaikan strata 1-nya untuk selanjutnya melanjutkan pendidikan hukumnya ke jenjang pasca sarjana.

"Hukum adalah alat perubahan. Karenanya, kita perlu orang-orang baik yang menguasai hukum agar perubahan di masyarakat pun menjadi lebih baik," kata Winda Adinda.

Politik bukanlah hal yang asing bagi perempuan berhijab ini. Berkecimpung di organisasi sekolah, organisasi pemuda, organisasi kampus dan organisasi masyarakat, bagi Winda Adinda berarti sudah berpolitik. 

"Di organisasi saya belajar mewujudkan ide-ide saya. Ide-ide harus dituangkan, jangan dibiarkan berlama-lama di dalam pikiran," kata perempuan yang mengaku hobi membaca ini.

Selama Winda aktif di organisasi yang dimasukinya, Winda selalu mendapat tempat dan berpengaruh bagi teman-temannya.

Aktif di organisasi masyarakat saja, ternyata tidaklah cukup untuk bisa memberikan arti dan manfaat bagi masyarakat banyak. Oleh sebab itu, atas dorongan keluarga dan teman-temannya, Winda Adinda pun terjun langsung ke politik praktis. Winda Adinda memilih Partai Nasional Demokrat (NasDem) dan menjadi Calon legislatif untuk DPRD Provinsi Riau dari dapil Indragiri Hilir. Dan Winda pun diposisikan sebagai caleg nomor urut 4.

Demi niat politiknya ini, Winda pun sengaja meninggalkan pekerjaannya di salah satu lembaga negara, Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Riau.

"Bagi saya, bekerja untuk kepentingan masyarakat banyak, khususnya bagi warga Indragiri Hilir, lebih nyaman. Dan cara yang paling efektif dan mungkin itu adalah dengan menjadi wakil rakyat Indragiri Hilir di DPRD Riau," tekad Winda Adinda.

Untuk Inhil Lebih Baik!
Berbicara tentang kampung halaman Indragiri Hilir, selalu menarik hati Winda Adinda. Betapa tidak, banyak hal yang ingin dibuatnya untuk negeri seribu jembatan ini. 

"Minimnya kualitas dan panjang jalan, kebutuhan jembatan yang tinggi, rendahnya mutu pendidikan, harga kelapa yang tak memadai adalah masalah yang selalu dibincangkan oleh orang Indragiri Hilir," kata Winda Adinda.

Lalu solusi apa yang akan Winda Adinda lakukan untuk mengatasi masalah-masalah tadi, bila Winda terpilih jadi anggota DPRD Riau?

Dengan latar belakang ilmu hukumnya, Winda mengatasi masalah masyarakat tadi dengan cara ilmu hukum pula. Apalagi memang, salah satu tugas DPRD itu adalah membuat aturan hukum.

Setiap tahunnya, DPRD Riau itu menyusun 20 lebih rancangan peraturan daerah (ranperda). 

"Kita akan usulkan dan sahkan peraturan daerah yang benar-benar bermanfaat untuk masyarakat. Sehingga masyarakat benar-benar merasa memiliki wakilnya dan pemerintah," kata Winda.

Winda mencontohkan tentang pentingnya peraturan daerah yang bisa melindungi petani kelapa, peraturan daerah tentang 'perlindungan' jalan dan lain sebagainya.

"Setelah kita sahkan peraturan daerahnya, maka sebagai wakil rakyat juga harus memastikan bahwa peraturan daerah yang disahkan itu berjalan dengan semestinya," tegas Winda Adinda.

Selain itu, Winda juga akan memperjuangkan dana-dana yang dimiliki oleh pemerintah provinsi juga harus dinikmati masyarakat.

"Peran anggota DPRD untuk mengatur anggaran pemerintah itu sangat besar. Dan karenanya, kita akan perjuangkan dan pastikan anggaran pemerintah itu juga harus dinikmati masyarakat Indragiri Hilir," tekad Winda Adinda. | rls