Hari Ini, KPK Periksa Anas Urbaningrum

Senin, 03 Februari 2014

post

Hari Ini, KPK Periksa Anas UrbaningrumJakarta (Inhilklik) - Pengacara bekas Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum, Firman Wijaya, membenarkan kliennya bakal menjalani pemeriksaan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi, Selasa, 4 Februari 2014. Firman memastikan Anas siap buka-bukaan. "Mas Anas ingin kasusnya terbongkar tuntas," kata Firman di halaman gedung KPK, Senin, 3 Februari 2014.


Firman mengaku belum tahu materi pertanyaan yang bakal ditanya penyidik, termasuk jawaban apa yang disiapkan Anas Urbaningrum. Tapi Firman mengatakan Anas siap menjelaskan soal Kongres Partai Demokrat yang diselenggarakan di Bandung, Jawa Barat, pada 2010. Di kongres itu, Anas terpilih menjadi Ketua Umum Demokrat.


Firman mengharapkan KPK sebaiknya mendalami kongres itu dengan memeriksa orang-orang yang diyakini tahu betul soal penyelenggaraan kongres. "Yaitu Hadi Utomo, Marzuki Alie, dan Edhie Baskoro Yudhoyono," kata dia.(baca:Anas: Andai Saya SBY, Akan Antar Ibas ke KPK  )


Ketika kongres itu berlangsung, Hadi Utomo menjabat Ketua Umum Demokrat, Marzuki sebagai Sekretaris Jenderal Demokrat, dan Edhie Baskoro alias Ibas mendapuk tugas sebagai steering committee kongres.(baca:Pemeriksaan Ibas Tergantung Kesaksian Anas)


Pada 10 Juli 2013, seusai diperiksa sebagai saksi oleh penyidik KPK, Ketua Panitia Kongres Demokrat Didik Mukrianto membenarkan kongres diurus oleh Hadi Utomo. "Semua dikoordinir oleh ketua umum. Saya tak koordinasi dengan Nazaruddin (Bendahara Umum Demokrat) karena langsung koordinasi dengan ketum," kata Didik kala itu di halaman gedung KPK.

Anas Urbaningrum menjadi penghuni rutan KPK pada 10 Januari 2014. Pada 22 Februari 2013, Anas ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan penerimaan dari proyek Hambalang pada 22 Februari 2013. Dia disebut melanggar pasal 12 a, b atau pasal 11 Undang-undang 31 tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.(baca:Anas Tak Diperiksa, Langsung Ditahan)

Anas diduga menerima sesuatu berkaitan dengan janji terkait tugas dan wewenangnya yang kala itu menjabat sebagai Anggota Dewan Perwakilan Rakyat. Nama Anas kerap dikaitkan dengan dugaan penerimaan Toyota Harrier dari PT Adhi Karya Tbk, kontraktor proyek Hambalang. | tempo