Beasiswa Tak Kunjung Cair, Mahasiswa FTK UIN Suska Demo Rektorat

Selasa, 29 Oktober 2013

post

Aksi saling dorong Mahasiswa dengan security (Foto: gagasan.co)
Pekanbaru (Inhilklik) - Ratusan mahasiswa Fakultas Tarbiah dan Keguruan(FTK) melakukan aksi demonstrasi ke gedung rektorat,Selasa(29/10). Dalam aksinya mahasiswa menuntut pihak rektorat segera melakukan pencairan uang beasiswa DIPA fakultas tersebut.

Sebelum melakukan aksi demonstrasi, mahasiswa sempat melakukan long march dari kesekretariatan BEM FTK menuju gedung rektorat.Rian Risko, kordinator lapangan mengatakan  aksi tersebut meminta kejelasan beasiswa yang belum cair sejak bulan Juni lalu.”Beasiswa fakultas lain sudah keluar, sedangkan kami belum,”ujarnya.

Rian menambahkan penjelasan Kepala Bagian(Kabag) Kemahasiswaaan yang datang menemui para mahasiswa tidak memuaskan tuntutan mahasiswa. Menurutnya waktu penyelesaian berkas yang dijanjikan oleh pihak universitas selama tiga minggu dianggap terlalu lama. “Yang disanggupi tadi tiga minggu, tapi teman-teman meminta tiga hari,”ujarnya.

Eli Sabrifha,  Kabag Kemahasiswaan yang datang menemui mahasiswa menjelaskan keterlambatan pencairan beasiswa DIPA untuk mahasiswa FTK. Menurutnya keterlambatan ini disebabkan lambatnya pengiriman berkas oleh pihak fakultas. Selain itu, jumlah mahasiswa FTK yang sangat banyak membutuhkan waktu yang lebih lama dari fakultas lain dalam hal verifikasi data.

Pihak security dan menwa yang membantu pengamanan sempat kewalahan menjaga batas demonstrasi mahasiswa. Sempat terjadi aksi dorong, antara security dan mahasiswa. Demo berangsur kondusif setelah perwakilan mahasiswa diterima dan diajak dialog di ruang Kabag Kemahasiswaan.


Kabag Kemahasiswaan Sempat Tolak Tandatangani Surat Tuntutan

Kepala Bagian(Kabag) Kemahasiswaan sempat menolak mendatangani surat bermaterai yang diajukan pihak mahasiswa. Surat yang diajukan dalam dialog perwakilan demonstrasi mahasiswaFTK  menuntut penyelesain masalah beasiswa DIPA dalam waktu tiga hari.
 
Rian Risco, salah satu perwakilan mahasiswa mengatakan surat tersebut diajukan sebagai syarat dari mahasiswa sebagai bukti perjanjian yang disetujui oleh pihak universitas. Dalam dialog tersebut, pihak universitas menyanggupi tuntutan mahasiswa dengan syarat agar pihak mahasiswa FTK mengirim beberapa perwakilannya untuk membantu kerja verifikasi beasiswa. “Tadi disanggupi, tapi surat itu tidak mau ditandtangani bu’ Eli(Kabag Kemahasiswaan, red.)” ujarnya.
 
Awalnya tuntutan-tuntutan dalam surat tersebut sempat ditolak pihak universitas karena berat sebelah. Eli Sabrifha dan Nilwanto(ketua BEM FTK), sempat menemui pihak demonstran dengan membawa surat tersebut. Setelah sempat dibacakan oleh Nilwanto, Kabag Kemahasiswaan sempat merebut pengeras suara yang dipegang oleh Nilwanto. Setelah memberikan orasi, Eli Sabrina kembali kedalam rektorat dan menolak surat tersebut dengan alasan berat sebelah. “Ini berat sebelah, saya tidak mau tanda tangani,”ujarnya.
 
Menyikapi demonstrasi yang sempat ricuh ini menurut Abdul Manaf, salah satu mahasiswa menganggap wajar. Menurutnya mahasiswa dirugikan dengan keterlambatan ini dan tuntutan yang diajukan sudah rasional. “Karena mahasiswa telah terdzolimi,”ujarnya.
 
Setelah kembali berdialog, akhirnya perwakilan demonstran dan pihak universitas bersepakat untuk menyelesaikannya dengan jalan damai. Pihak universitas menyanggupi tenggat waktu yang yang diberikan mahasiswa dengan mengirimkan beberapa perwakilan mahasiswa membantu kerja verifikasi berkas beasiswa pihak rektorat




Resouce: gagasan.co