Disporbudpar Inhil Ajak Bangkitkan Kembali Semangat Pemuda 1928

Senin, 28 Oktober 2013

post

Ilustrasi (Foto: Int)
Tembilahan (Inhilklik) - Selaku lembaga terkait  yg membidangi pemuda, Dinas Pemuda Olahraga Budaya dan Pariwisata (Disporbudpar) Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil)berperan dan mempunyai tanggungjawab moral dalam  membina generasi muda khususnya pemuda yg ada di Inhil. Setiap 28 Oktober setiap tahun diperingati dengan hidmat.

"Sudah 85 tahun yang  lalu pemuda kita mingikrarkan hasil kesepakatan kongresnya yg menyatakan Bertumpah darah satu, Berbabgsa satu dan Berbahasa satu Indonesia, yg dipelopori M. Yamin," Sebut Kadisporbudpar Kabupaten Inhil Mukhtar T melalui Sekretarisnya Suwardi di Ruang Kerjanya. Senin (28/10)

Kita tidak bisa menutupi mata bahwa selama kurun waktu tersebut ikrar itu sikit banyak terjadi gerusan atau implementasinya dipengaruhi oleh perkembangan zaman. Imbuhnya.

Baik oleh pemuda itu sendiri, kita yang dulu pernah muda, pengaruh luar (bangsa asing,red) dengan segala sterateginya yang pada intinya akan menjerumuskan generasi muda kita dan lupa dengan makna Sumpah Pemuda. Lanjutnya lagi, kita semua tentu tak sepakat bila hal ini terjadi.

"Kita berharap kepada pemuda, hidupkan dan bangkitkan kembali Ikrar pemuda tersebut dengan cara aktualisasikan dan tingkatkan keikutsertaan pemuda di segala lini," pesannya.

Kepada yang dulu pernah muda terus Mantan Sekretaris Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Inhil ini, yang sekarang mungkin mendapatkan posisi dalam penentu kebijakan baik itu di lembaga pemerintah maupun swasta, berikan contoh yang baik untuk di tauladani, bersifat mengayomi bila perlu gunakan cara semboyan Ing Ngarso Sung Tulodo, Ing Madyo Mangun Karso, Tut Wuri Handayani.

"Berikan kesempatan kepada pemuda dalam menjalankan perannya untuk pembangunan sesuai dengan kompotensinya," katanya.

Momen upacara ini juga, mengajak kita semua tanpa kecuali untuk merenung ke 85 thn yg lalu, sudah kita yg dulu pernah muda mengayomi dan memberi tauladan kepada pemuda? Sdhkah diberikan kesempatan perannya dalam pembangunan sesuai kapasitasnya? Bagi pemuda, sudahkah kita mengimplementasikan ikrar tersebut sesuai dgn tuntutan zaman skrg? Sudahkah kita pemuda meninggalkan hal-hal yg mudhorat? Semoga pertanyaan-pertannyaan di atas bisa kita jawab dgn obyektif. Imbuhnya.

"Jangan kita kebiri pemuda yang ingin maju. Motivasi terus agar pemuda bangkit kembali dari ke alpaannya mengenang perjuangan pemuda tempo doeloe," tegasnya. (rhw)