Tembilahan (Inhilklik) - Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea Cukai (KPPBC)
Tipe Madya Pabean C Tembilahan diharapkan lebih terbuka dan transparan
kepada pers terkait hasil penegahannya.
Pernyataan ini disampaikan kalangan wartawan kepada Kepala KPPBC Tipe Madya
Pabean C Tembilahan, Zaky Firmansyah dan jajarannya yang hadir dalam acara
Coffee Morning dan Konferensi Pers tajaan PWI Perwakilan Inhil, Sabtu
(5/10/13) di RM Pondok Indragiri Tembilahan.
Dalam kegiatan yang dihadiri kalangan wartawan yang tergabung dalam PWI,
AJI dan FKWI ini, tampak Kepala KPPBC Tembilahan didampingi diantaranya
Kasi Pengawasan dan Penindakan, Arfah dan Kasi Kepatuhan Internal dan
Penyuluhan, Agustinus Rahmad Subagyo.
Ketua PWI Perwakilan Inhil, M Yusuf, S.PdI menyampaikan, kegiatan Coffee
Morning dan Konferensi Pers ini bertujuan mendengarkan langsung penjelasan
dari KPPBC Tembilahan mengenai simpang-siur jumlah Blackberry sitaan mereka
beberapa waktu lalu.
"Hal ini untuk menjawab pertanyaan publik tentang masalah ini, sehingga
sesuai dengan fungsinya maka wartawan harus mencari informasi dan
mendengarkan langsung jawaban dari pihak BC Tembilahan," ungkap Yusuf seperti dilansir riauterkini.com
Ia juga mengkritisi sikap BC Tembilahan yang selama ini terkesan menutup
diri dan tidak terbuka dengan kalangan wartawan, padahal semua lembaga
publik harus tunduk kepada UU No.14 Tahun 2008 Tentang Keterbukaan
Informasi Publik bagi ketersediaan informasi bagi kepentingan publik.
"Maka, diharapkan BC Tembilahan dapat memberikan akses informasi dan
terbuka kepada kalangan wartawan, sehingga dapat terjalin sinergi dalam
penyediaan informasi bagi publik," katanya.
Kepala KPPBC Tembilahan, Zaky Firmansyah tetap pada ekspos awalnya bahwa BB
Blackberry hasil penegahan mereka berjumlah 974 pieces, bukan 1226 pieces
sebagaimana pengakuan seseorang yang mengaku pemilik barang ilegal ini.
"Pada saat dilakukan penindakan dan dilanjutkan dengan penghitungan dan
pencacahan, memang jumlahnya 974 pieces, bukan 1226 pieces," jawab Zaky.
Disebutkan, sampai bulan September lalu, pihaknya telah melakukan 20
penindakan.
Kedepan ia menginstruksikan seluruh jajarannya untuk lebih terbuka dan
transparan kepada wartawan terkait berbagai langkah penindakan yang
dilakukan, sehingga informasi yang sampai kepada publik tidak menimbulkan
persepsi yang salah.
"Saya menyampaikan maaf atas pelayanan yang kurang baik jajaran BC kepada
kalangan wartawan, kedepan saya harapkan lebih terbuka dan membuka akses
informasi yang baik kepada rekan-rekan wartawan," imbuhnya. (riauterkini)