Tahu dan Tempe di Tembilahan Tetap Murah

Kamis, 12 September 2013

post

https://encrypted-tbn2.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcSEqNpJomov2-yK5GDqWsBwjkttNDVt9JW6N9AEF9VMOyez7LK5BATembilahan (Inhilklik) - Gejolak kelangkaan tempe dan tahu di pasar-pasar pulau Jawa yang diakibatkan karena melambungnya harga kedelai, ternyata tidak memberikan pengaruh bagi pasar yang ada di Tembilahan. Hal ini dibuktikan dengan masi standarnya harga tahu dan tempe tersebut dipasaran. Seperti harga tempe dan tahu di pasar tradisional Tembilahan, Terapung, harga tempe dan tahu cukup terjangkau, tahu dan tempe di pasar tersebut hanya dijual mulai dari harga Rp2.000 hingga Rp2.500 rupiah perbatangnya. Sedangkan tahu dijual mulai dengan harga Rp5.00 hingga Rp1.000 perpotongnya.

Selain harga yang cukup terjangkau tersebut, peredaran tahu dan tempe juga dari kata kelangkaan seperti yang terjadi di Pulau Jawa, dari pantauan Haluan Riau di lapangan,  hampir disetiap sisi pasar Terapung, makanan rakyat yang menjadi perbincangan heboh di Pulau Jawa ini bisa dengan mudah  ditemui.

Seperti yang disampaikan Asnah salah seorang pedagang tahu dan tempe di Pasar Terapung yang ditanyai Haluan Riau siang kemaren. Asnah menjelaskan, meski ada kelangkaan tahu tempe di Pulau Jawa, namun keadaan tersebut tidak terjadi di Tembilahan. Bahkan saat ini, di Tembilahan terdapat dua jenis tahu yang beredar di pasar, yakni Tahu Cina dan Tahu Padang. Meski berbeda jenis tetapi harga kedua jenis Tahu tersebut dijual dengan harga yang sama.

 “Tidak, tidak ada pengaruhnya, harga jual kita pun tidak naik tetap dengan harga lama yang standar, bahkan dipasar ini dijual dua jenis tahu ada tahu cina dan padang tapi tetap dengan harga jual yang sama,” jelas asnah.

Asnah menyebutkan, beberapa saat yang lalu tahu memang sempat menghilang di Tembilahan karena ditemukannya barang dasar pembuat tahu yang berbahaya, yang ditemui di salah satu pabrik pembuatan tahu cina. Tetapi saat ini tahu cina juga telah kembali beredar di pasaran. 

“Kemaren Tahu memang sempat hilang, karena ada yang menggunakan bahan gipsum dengan bahan dasarnya. Tapi sekarang sudah bisa ditemukan lagi di pasaran,” ungkapnya. (haluanriau)