Wah, Siswa SMP di Aceh Harus Sebutkan Ukuran Kelamin

Rabu, 04 September 2013

post

http://statik.tempo.co/data/2013/07/08/id_200132/200132_620.jpgBanda Aceh (Inhilklik) - Siswa kelas 7 sebuah sekolah menengah pertama (SMP) di Kota Sabang, Provinsi Aceh, harus mengisi formulir berisi kuesioner tentang data kesehatan. Di antara yang harus diisi adalah ukuran kelamin dan payudara.

Seperti dilansir Temp.co Seorang wali murid, Lina mengatakan bahwa dia terkejut saat anaknya menyodorkan lembaran formulir kuesioner yang diberikan sekolahnya. “Anak saya laki-laki, baru masuk SMP tahun ini. Formulir itu disuruh kembalikan hari ini,” katanya, Rabu, 4 September 2013.

Menurut Lina, ada satu halaman kuesioner yang bergambar contoh payudara, kelamin perempuan, dan kelamin laki-laki. Masing-masing ada 4 nomor dari gambar tersebut, dari ukuran kecil hingga ukuran besar. Siswa disuruh melingkari salah satu nomor.

Formulir kuesioner tersebut terdiri dari enam halaman. Pada halaman pertama tertulis kata ’Rahasia’ dan ’Kuisioner Penjaringan Kesehatan Peserta Didik Sekolah Lanjutan’.

Lina menilai, selain data ukuran kelamin dan payudara, data lainnya wajar ditanyakan, seperti riwayat kesehatan, pernah pingsan, dan lainnya. ”Kalau ukuran kelamin, sangat tidak etis untuk anak SMP,” ujarnya kesal.

Itu sebabnya, Lina meminta anaknya untuk tidak mengisi bagian tersebut. Kuesioner itu kemudian dibawa anaknya kembali untuk dikumpulkan di sekolah. Lina semakin heran, karena kuesioner semacam itu hanya diberikan kepada anaknya yang di SMP. ”Anak saya yang SMA tidak mendapatkan kuesioner seperti itu,” ucapnya.

Dewan Komite Sekolah SMP 1 Sabang, Iskandar Muda, mengatakan baru mengetahui ihwal kuesioner tersebut. Dia kemudian meminta waktu untuk mengeceknya ke sekolah.

Sesaat kemudian, dia mengatakan benar adanya perihal kuesioner tersebut. ”Saya tak mau banyak berkomentar, itu dari Dinas Kesehatan,” tuturnya sembari menutup telepon selulernya.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Sabang Misman mengatakan, ia belum mengetahui masalah tersebut. Dia mengatakan akan mengecek informasi tersebut ke sekolah. (tempo)