Pekanbaru (Inhilklik) —Badan Pusat Statistik (BPS)
Provinsi Riau mencatat setiap tahun ada sekitar 4.000 orang datang ke
Provinsi Riau untuk menjadi petani.
Hal itu terungkap dalam hasil Sensus Pertanian 2013.
Kepala
BPS Provinsi Riau Mawardi Arsyad mengatakan berbeda dengan hasil sensus
nasional yang menyatakan jumlah petani turun, di Riau justru naik.
Berdasarkan
hasil sensus, jumlah rumah tangga usaha pertanian di Provinsi Riau naik
41.000 dari 540.000 rumah tangga pada 2003, menjadi 581.000 rumah
tangga pada 2013. Artinya, rata-rata ada peningkatan per tahun sebesar
0,81%.
“Di Riau jumlah rumah tangga usaha pertanian mengalami
kenaikan 41.000 rumah tangga selama 10 tahun [2003—2013], atau
kedatangan petani sekitar 4.000 orang setiap tahunnya,” ujarnya dalam
paparan di kantornya, Senin (2/9/2013).
Mawardi mengatakan yang
dimaksud rumah tangga usaha pertanian ini belum tentu petani itu adalah
pekerjaan utamanya. Menurutnya, seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang
memiliki usaha pertanian juga masuk kategori ini.
“Tapi sebenarnya
secara proporsi, jumlah petani menurun karena pertumbuhan penduduk di
Riau itu 3,4% per tahun, sedangkan pertumbuhan petani hanya 0,81% per
tahun,” tambahnya.
Adapun Kabupaten Indragiri Hilir (98.000 rumah
tangga), Kampar (77.000 rumah tangga), dan Rokan Hilir (69.000 rumah
tangga) merupakan tiga kabupaten dengan urutan teratas yang memiliki
jumlah rumah tangga usaha pertanian terbanyak.
Sementara itu, Kota
Pekanbaru ternyata merupakan wilayah yang paling sedikit jumlah rumah
tangga usaha pertaniannya, yaitu hanya 11.000 rumah tangga tani.
Selanjutnya,
hasil sensus juga mengungkapkan bahwa pada Mei 2013, di Riau ada 270
perusahaan pertanian berbadan hukum (naik dari 177 pada 2003) serta 99
usaha pertanian lainnya.
Jumlah perusahaan pertanian berbadan
hukum terbanyak ada di Kabupaten Rokan Hulu (38 perusahaan) dan yang
paling sedikit ada di Kabupaten Kepulauan Meranti (2 perusahaan).
Sedangkan, usaha pertanian lainnya yang terbanyak ada di Kabupaten Rokan
Hulu juga (27 unit usaha).
Masih berdasarkan hasil sensus,
populasi sapi dan kerbau di Riau pada Mei 2013 tercatat sebanyak 205.000
ekor, turun 30.000 ekor atau turun 6,6% dibandingkan dengan hasil
pendataan sapi potong, sapi perah, dan kerbau (PSPK) 2011 sebanyak
235.000 ekor.
Berdasarkan wilayahnya, kabupaten/kota dengan sapi
dan kerbau terbanyak adalah di Kabupaten Kampar (40.000 ekor), Kabupaten
Kuantan Singingi (37.000 ekor), dan Kabupaten Rokan Hulu (35.000 ekor).
Sementara
itu, kabupaten dengan sapi dan kerbau paling sedikit adalah Kabupaten
Kepulauan Meranti dengan jumlah populasi hanya 3.000 ekor.
(bisnis.com)