Kanal

Syamsuddin Uti Diminta Transparan Soal Penggunaan Dana Hibah Rp 2 Miliar Untuk KONI Inhil

INHILKLIK.COM, TEMBILAHAN - Ketua KONI Kabupaten Indragiri Hilir H Syamsuddin Uti diminta lebih transfaran terhadap penggunaan dana bantuan hibah dari Pemkab Inhil sebesar Rp 2 Miliar pada tahun anggaran 2016 lalu.
 
Permintaan tersebut disampaikan perwakilan 17 Pengkab olahraga melalui juru bicaranya, Asad, saat melakukan pertemuan dengan Sekretaris Komisi IV dan Ketua Komisi II serta beberapa anggota DPRD Inhil lainnya, Jum'at, (17/2/2017).
 
Anggaran sebesar itu, disayangkan Asad, karena tidak menyentuh seluruh cabang olahraga (Cabor) Inhil, sehingga dalam upaya pembinaan atlet yang akan dipersiapkan untuk mendulang prestasi diberbagai pertandingan dan kejuaraan olahraga terbilang vakum.
 
"Sepengetahuan kami dari dana hibah yang diperuntukkan untuk KONI Inhil sebesar Rp. 2 Miliar itu hanya sampai kepada 10 Pengkab olahraga sekitar Rp311 juta. Selebihnya entah kemana, ini dipertanyakan," ujar Asad, Ketua Pengkab PBSI Kabupaten Inhil ini.
 
Dirincikan Asad, dari 24 Pengkab olahraga dibawah naungan KONI, hanya sepuluh Pengkab yang mendapat kucuran dana pembinaan pada tahun 2016 lalu. Sementara 14 dari 24 Cabor lainnya, dikatakan Asad, mengaku tidak  menerima dana pembinaan sepeser pun dari KONI.
 
Diantara 10 Cabor itu adalah Bola Volly (PBVSI) Rp 25 juta, Perbasi (Basket) Rp. 13 juta, PSSI Rp. 50 juta , Percasi Rp. 30 juta, Karate (Forki) Rp 28 juta, Tenis Lapangan Rp 20 juta, Dayung (Podsi) Rp 53 juta, Panjat Tebing (FPTI) Rp 40 juta, tenis meja  (PTMSI) Rp 30 juta dan Tinju (Pertina) Rp. 30 juta.
 
"Kondisi ini perlu disikapi dan mendesak KONI Provinsi Riau segera melakukan Musyawarah Kabupaten (Musyarkab) sesuai jadwal. Hal ini perlu segera dilakukan mengingat dua tahun terakhir ini pembinaan olahraga di Inhil mati suri, " desak Asad.
 
Hal senada juga disampaikan Jamaluddin Harisman, juru bicara dari salah seorang Ketua Pengkab olahraga di Inhil. Diakuinya, selama ini minimnya upaya perhatian dari Ketua dan pengurus KONI bagi Pengurus Cabang Olahraga (Pengcab) sangat disayangkan. Sehingga atlet berprestasi yang mestinya dapat mengharumkan nama Inhil tidak dapat dibina dengan baik.
 
"Arah kebijakan yang dilakukan Ketua KONI Inhil selalu kontradiktif, kontroversial sehingga tidak ada harmonisasi antara pengurus, " ujar Jamaluddin.
 
Maka dari itu, tambahnya, seluruh Pengcab bersepakat agar kepengurusan KONI Inhil tidak lagi diperpanjang hingga berakhir April 2017 mendatang.  " Kalau pun diperpanjang,  kami (17 Pengkab, red) akan melakukan Musyawarah Luar Biasa Kabupaten (Musyarlubkab)," ancam Jamaluddin. (san/roc)

Ikuti Terus InhilKlik

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER