INHILKLIK.COM, PELALAWAN - Seorang guru ngaji berinisial Bd alias Ww (45) warga Desa Pesaguan, Kecamatan Pangkalan Lesung, Kabupaten Pelalawan, Riau, yang diduga melakukan pencabulan terhadap tujuh siswa putri murud mengajinya, akhirnya berurusan dengan polisi, Selasa (12/04/2017).
Tidak hanya berurusan dengan polisi, ternyata satu unit rumah permanen beserta satu unit kendaraan roda empat milik guru ngaji cabul rata dengan tanah dibakar massa yang marah atas perbuatannya.
Menurut Suparno, salah seorang tetangga pelaku Bd sang guru ngaji cabul merupakan sosok yang cukup dikenal masyarakat. Pelaku memiliki keahlian dalam bidang agama khususnya mengaji. Oleh karenanya hampir seluruh masyarakat Desa Pesaguan mempercayakan putra-putrinya untuk belajar mengaji.Kami pernah berencana memberikan gaji atau uang lelah karena telah mengajarinya anak-anak kami mengaji namun beliau menolak," ujar Suparno.
Akibatnya masyarakat mulai simpati karena budi bahasa dan tata krama yang selalu menolak pemberian warga dngan halus. "Setiap kami berupaya memberikan bantuan kepadanya selalu menolak dengan halus, akibatnya kami jadi segan," tuturnya lagi.
Untuk tidak membebani guru ngaji yang baik budi ini warga bersepakat mendirikan bangunan untuk tempat nengaji bagi anak-anak didepan rumahnya. "Warga pun mendirikan bangunan mengaji yang juga turut terbakar dalam amuk massa kemarin," kata dia lagi
Akibat dari kejadian ini warga menjadi trauma, mengngat mereka semua masih dibawah umur. "Sedikitpun kami tidak menduga akan terjadi demikian padahal warga sudah sangat menghormatinya. Biarlah hukum yang mengadilinya," Suparno mengakhiri. (rbc)