INHILKLIK.COM, ROHIL - Gedung Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) Rokan Hilir dijadikan tempat nyabu oleh sekelompok pemuda tak bertanggungjawab. Mendapat infromasi ini, jajaran Komando Distrik Militer (Kodim) 0321 Rohil mendatangi lokasi dan mendapati tiga pemuda lagi asyik menikmati narkotika jenis sabu, Rabu (14/6) malam pukul 22.00 WIB.
Ketiga pria tersebut adalah Candra (27), Sandra (18) dan Kurniawan (18), ketiganya warga Batu Empat, Kepenghuluan Bagan Punak Meranti, Kecamatan Bangko.
Dandim 0321 Letkol Arh Bambang Sukisworo melalui Pasi Intel Kodim Kapten Rosman Sembiring mengatakan, selain tiga orang tersangka tim TNI juga berhasil mengamankan barang bukti berupa satu buah alat hisap, satu buah mancis, tiga buah pipet, satu buah plastik bekas pembungkus sabu, satu unit SPM serta uang Rp 149 ribu.
“Penangkapan itu bermula sekitar pukul 22.00 WIB tim patroli Kodim 0321/Rohil berangkat untuk melaksanakan patroli Sispamkota ke Kota Bagansiapiapi. Dan saat itu tim patroli mendapatkan informasi dari masyarakat bahwa adanya warga yang kumpul-kumpul dan dicurigai mengkonsumsi narkoba jenis sabu di gedung Balai Adat Melayu di Batu Enam dalam keadaan kosong dan tidak ada penjaga,” papar Rosman Sembiring.
Selanjutnya saat tim patroli mengecek ke lokasi ditemukan 3 orang warga yang sedang mengkonsumsi narkoba jenis sabu-sabu. Bahkan saat dilakukan penggeledahan tim juga menemukan barang bukti dari ketiga pemuda tersebut. “Barang bukti memang sedikit didalam alat hiap dan kita duga sudah digunakan oleh ketiganya,” jelasnya.
Dan untuk penyelidikan awal, kemudian ketiga pelaku bersama barang bukti langsung digelandang ke kantor staf Intel Kodim 0321 Rohil.
“Setelah dilakukan pemeriksaan, kemudian ketiga tersangka beserta barang bukti telah diserahkan ke Polsek Bangko guna pemeriksaan dan proses hukum lebih lanjut,” katanya.
Kapolsek Bangko Kompol Agung Triadi membenarkan bahwa pihaknya malam itu juga langsung menerima tiga tersangka pengguna sabu. “Iya benar dan kita kini tengah kembangkan dari mana barang tersebut berasal,” kata Kapolsek. (rpz)