Satu dari Dua Anak Meninggal
Gara-gara Lampu Teplok Meledak, Sekeluarga Terbakar
INHILKLIK.COM, PEKANBARU - Suara Tangisan Rahel, yaitu balita yang berusia tiga bulan ini memecahkan Ruangan ICU Rumah Sakit Prima Pekanbaru saat menjalani perawatan luka bakar di sekujur tubuhnya.
Kontak batin Rahel setelah abangnya meninggal dunia, tangisan Rahel semakin menjadi-jadi sehingga tidak berhenti, Riki menghembus nafas terakhirnya di Ruang ICU lantai dua Rumah Sakit Prima Pekanbaru pada Selasa (10/5) pukul 8.30 WIB.
Jenazah Riki dibawa oleh kerabatnya untuk di kebumikan. Sementara, Irfan Simanjuntak (42) dan Ermina (30) dan Rahel masih menjalani perawatan luka bakar.
Pantauan di ruangan perawatan Prensetia lantai tiga rumah sakit Prima Pekanbaru, Selasa (9/5) pagi, yang mana Irfan sangat terlihat gelisah dan tidak tenang ingin melihat kondisi anaknya yang dirawat di Ruang ICU lantai dua.
“Bagaimana saya tidak gelisah, saya khawatir terhadap anak saya,” ujar Irfan dengan mata berkaca-kaca. Para marga Simajuntak yang mendapat informasi juga ikut membesuk keluarga Irfan, mereka duduk di ruang tunggu sambil bergantian masuk ke dalam ruangan perawatan yang ingin membesuk keluarga Irfan.
Ketika dijumpai, seorang perawat Ruang Prensetia lantai tiga rumah sakit Prima Pekanbaru, yaitu Ns Laras S Kep memyebutkan, luka bakar terhadap Irfan Simajuntak mencapai 17 persen, sedangkan Ermina (30) mengalami luka bakar hingga 15 persen,” sebutnya.
“Luka bakar Irfan terdapat di bagian tangan, perut, dan kedua kakinya, begitu juga terhadap Ermina, ia memgalami luka bakar seperti suaminnya,” ujar Laras.
Ditambah Laras, untuk sementara ini korban masih menjalani perawatan dan menunggu dokter ganti datang ke rumah sakit. Sebab, dokter yang menangani korban saat ini keluar kota,” ungkap Laras.
Sementara Dokter Spesialis Ruang ICU rumah sakit Prima Pekanbaru, dr Riski Sp Bp mengatakan, luka bakar Rahel mengalami 30 persen, luka bakarnya terdapat dibagian tangan, perut, dan kakinya, saat ini Rahel masih menjalani perawatan luka,” ujarnya.
Sambung dr Riski, sedangkan abang Rahel yang berusia tiga tahun, nyawanya tak terselamatkan, karena luka bakar di sekujur tubuhnya mencapai 75 persen, Riki menghembus nafas terakhirnya pada Selasa (9/5) pukul 8.30 WIB,” ungkap dr Riski.
Diketahui, pada Senin (8/5) pukul 7.30 WIB, yang mana Irfan yang menetap di Jalan Garuda Sakti Kilo meter 11, Kecamatan Tapung, Kampar ini hendak menambah minyak lampu yang dibuatnya dari kaleng susu, saat ia menuangkan minyak ke dalam botol kaleng, tiba-tiba api lampu menyembur ke arah korban sehingga kasurnya juga ikut terbakar.
“Mungkin minyak tanah yang saya beli sudah dicampur bensin, biasanya saya menambah minyak tidak ada seperti ini,” aku korban. Irfan menceritakan, saat kasur terbakar, ia sibuk mencari anaknya serta menggendong keluar rumah, sementara Riki berlari entah kemana ketika bajunya terbakar,” ujarnya.
“Untung ada warga sekitar yang melihat rumah kami terbakar, kami sekeluarga sempat dilarikan ke rumah sakit terdekat untuk menjalani perawatan yang mesdia awal, karena luka kami terlampau parah, maka kami sekeluarha terpaksa dirujuk kerumah sakit Parma Pekanbaru untuk menjalani perawatan yang intensif,” ujar Irfan.
Sementara Opung (61) ibu kandung korban mengatakan, semoga anak saya cepat sembuh, cucu saya Riki nyawanya tak terselamatkan, saat ini kami sengaja tidak mengasih tau Riki meninggal kepada Irfan,” ujar Opung.
“Kalau dia tau anaknya meninggal, sangat berisiko kepada kondisinya, apalagi kondisi ibunya yang saat ini sangat memprihatinkan,” sebut Opung. pm/mx
Damkar Tidak Dapat Laporan
Kebakaran di Jalan Garuda Sakti KM-11 pada Selasa dini hari dan menyebabkan satu korban tewas, ternyata tidak dilaporkan ke Damkar Pekanbaru. Kepala Pemadam Kebakaran Kota Pekanbaru Burhan Gurning mengatakan tidak ada mendapat laporan baik dari masyarakat maupun aparat terkait tentang peristiwa yang merenggut nyawa itu.
Burhan menjelaskan, bahwa sejak tengah malam hingga siang ini pihak damkar tidak menerima laporan adanya kebakaran .
“Sejak malam hingga siang ini anggota yang piket tidak menerima laporan terjadilah kebakaran, baik dari telpon maupun dari HT,” ujarnya.
Ditambahkannya, Damkar Kota Pekanbaru selalu siaga 24 jam, walaupun kejadiannya bukan di wilayah pekanbaru baik itu di Kubang, Siak Hulu, jika mendapat laporan ada nya kebakaran, pemadam kebakaran Pekanbaru langsung terjun ke lokasi.
“Jika ada laporan kebakaran, jangan kan rumah lahan terbakar saja kita (Damkar) padamkan,” tambahnya.
Terkait adanya kebakaran di KM 11 dini hari, Burhan menjelaskan jika ada laporan kebakaran pasti kita turunkan personil. Dan mana salah satu pos dinas Pemadam kebakaran kota Pekanbaru berada di Jalan Soebrantas Kecamatan Tampan.
“Satu pos yang berbatasan dengan kota Pekanbaru dan Kampar yakni pos Damkar yang berada di Panam, dan pos ini yang terdekat dari lokasi kebakaran,” tambahnya.
Burhan Gurning berharap kepada masyarakat, apabila mengetahui terjadinya kebakaran baik rumah maupun lahan untuk sesegera mungkin melaporkan ke pihak Damkar atau aparat kepolisian. (rpz)
Banjir Bandang Tewaskan 60 Orang di Afganistan
INHILKLIK - Banjir bandang akibat hujan musiman di Provinsi Baghlan di Afganistan utara menewaska.
Rahmad Tewas Diterkam Harimau saat Bekerja di Hutan Tanaman Industri
INHILKLIK - Konflik antara manusia dengan satwa kembali terjadi. Kali.
Polisi Buru Mobil Ugal-ugalan di Jalan Sudirman
INHILKLIK - Terekam video yang memperlihatkan sebuah mobil Toyota Rush melaju dengan kecepatan ti.
Warga Kampar Resah, Gajah Liar Rusak Kebun dan Masuk Perkampungan
INHILKLIK - Warga Desa Koto Tibun, Kecamatan Kampar, Kabupaten Kampar resah. Sebab, sudah dua pek.
Menteri PANRB: Seleksi CPNS Sekolah Kedinasan Mulai Mei, CASN Juni
INHILKLIK - Pemerintah segera memulai tahapan seleksi calon aparatur sipil negara (CASN), baik un.
Rela Terabas Lumpur, Secarik Kisah Polri Wujudkan Pemilu Damai 2024 di Pinggiran Kota Seribu Parit
INHILKLIK.COM, TEMBILAHAN - Polsek Tembilahan Hulu merupakan salah satu dari 20 .