PILIHAN
Sarwan Kelana |
(Penggagas Komunitas Pena Kelana Riau)
Bu! Farhan hanya memohon kepada ibu agar dapat meredhoi dan memberi izin kepada anak mu ini. Aku yang di besarkan dan di sekolahkan oleh ibuku ,sehingga aku dapat menyelesaikan sekolah menengah atas (SMA). aku hanya tinggal berdua bersama ibuku, semenjak ayaku meninggalkanku untuk selamanya. ketika aku duduk dibangku sekolah dasar kelas tiga. semenjak itu aku tinggal bersama ibuku sepuluh tahun rasanya aku bersama ibuku, susah senang hanya dihadapi oleh seorang ibu yang hanya ingin membesarkan anak laki-laki satu-satunya. Agar anaknya itu berguna bagi Agama dan Bangsa harapan seorang ibu kepada anaknya.
Sepekan sebelum ujian akhir sekolah, aku berbicara dengan ibuku bahwa aku ingin melanjutkan ilmuku ke perguruan tinggi. Bu nanti kalau farhan lulus ,farhan mau melanjutkan ke perguruan tinggi,seperti teman –teman yang lain,jadi farhan hanya minta agar ibu dapat meredhoi dan mengizinkan ya bu?
“Farhan! ibu merasa bangga mendengar keinginanmu, tapi sekarang kamu belajar aja dengan baik kan kamu belum tau lulus atau tidak, kata ibu sambil menakutiku. sekarang kamu rajin belajar semoga lulus, dan do’akan moga ibu dapat rezeki agar kamu dapat melanjutkan belajarmu, kata ibu kepadaku.
“Eeep satu lagi kamu kuliahnya di sini aja, bersama ibu karna ibu sendiri”
“Ya..Bu tapi! Farhan sudah lama di kampungni, rasanya Farhan ingin merantau mencari pengelaman di tempat orangbu, lagipun Farhan tidak mau menyusahkan ibu lagi karna mulai dari Farhan kecil sampai Farhan tamat dari sekolah menengah atas, ibulah yang bekerja, ibu yang memasak dan ibu juga yang mencuci pakaiyan Farhan. oleh karna itu bu sudah cukup Farhan menyusahkan ibu makanya Farhan mau hidup mandiri di rantau orang, itu pun kalau ibu mau meridhoi dan memberi izin kepada Farhan ?”
“Farhan …nampaknya kamu benar-benar mau jauh dari ibuya?”
“Bukan bu… sekali lagi ,Farhan sayang…. dengan ibu makanya farhan tidak mau menyusahkan ibu lagi, ini memang dari hati farhan bu karna Farhan mau merasakan bahwasanya langit itu tinggi, dan Farhan mau merasakan bagaimana kalu jauh dengan ibu, apakah farhan mau merubah kebiasan malas farhan atau tidak”
“Ya..kalau benar baik seperti itu kemauwan mu, ibu mengizinkan lagipun kamukan tidak mau merepotkan ibu lagi, dan kamu pun sudah dewasa pergilah kamu cari ilmu dan pengelaman di negri orang, jadi sekarang mari kita berdo’a semoga kamu lulus dan mendapat nilai yang baik”kata ibu kepada ku.
“Aku mengangguk –angguk dan tersenyum”
“Farhan nanti kalau kamu sudah tinggal di sana, biar ibu cari anak kos untik tinggal bersama ibu agar ibu tidak sepi”Aku tersenyum dan memeluk ibuku.
Beberapa minggu telah terlewati aku lulus dari sekolah menengah atasku, Ibukupun merasakan kebahagian yang kurasakan karna anak satu-satunya berhasil menyelesaikan sekolah menegah atas nya dengan nilai yang memuaskan.karna seminggu lagi aku mau berangkat ke Riau sebuah kota metro politan kata orang.
Tiba-tiba ibuku pulang, lalu ibu berkata kepadaku. “Nak ibu tadi dapat masukan dan kritikan dari saudara kita, bahwasanya kamu tidak pantas melanjutkan ke perguruan tinggi karna, ekonomi kita lemah katanya apalagi ke Riau, Sambil ibu mengeluarkan air mata nya yang terpendam saat mendengarkan kritikan itu”.
“Bu ..farhan harap ibu jangan sampai terpengaruh oleh cakap orang lain”
“Tapi ini kenyataan yang dikatakan oleh mereka”ibu mengeraskan nada suaranya
Aku terdiam .tapi aku berkata dengan nada yang semangat kepada ibuku “Bu…farhan anakmu Farhan ingin menuntut ilmu untuk kebahagian kita bu ?
”Apa ibu hanya mau mendengar kata – kata orang. orang hanya mau melihat kita susah bu ,mereka tidak mau melihat kita bahagia,ingat bu semua itu hanyalah godaan ”.kataku meyakinkan ibu.
Lalu ku lihat wajah Ibu tersenyum dan memberi semgat kepadaku “Nak..,teruskan niat dan cita-citamu “kata ibu kepadaku mantap.
Mulai hari itu ibulah yang terus memberiku semangat, dan dorongan agar aku dapat mempertahan kan semagat dan motivasiku.
Ibu berkata kepada ku “,Han siapa saja kawan-kawan kamu yang melanjutkan perguruan tinggi?’
“ O.. banyak bu, Hasanal,Rudi,Ijal,Samsul,Mazwan,Egi,Tarmizi,azri dan lain-lain .itu kawan kawanku yang sering kerumah dan ibuku kenal dengan mereka”
“Jadi baguslahtu moga kalian bertemu di sana,”kata ibu
“Amin……..”sambungku.
Seperti biasa setiap sore, Kumar kawan ku yang sering main dan tidur di Gubuk kami berkata kepadaku.
“Han.. kamu merantaulah dulu di tempat orang, nanti aku nyusul,”katanya sambil membaca buku di gubukku.
“Ya ,kata ku, kamu belajar dengan baik ,agar lulus dan kita dapat bergerak dari kampung ini, mencari wawasan di tempat orang”.kami sering bercanda
Mar nanti kalu aku sudah di Riau kamu sering main ke gubuk ini ,lihat-lihat ibu ya?
“Ya….InsyaAllah”jawabnya
Haripun makin senja kami larut dalm obrolan yang mengharukan, karna besok sore aku mau berangkat ke pekanbaru. “Mar jagan lupe besok sore antar aku ke pelabuhan?
“Yee katanya,”
Lalu dalam keasikan itu kamipun tertidur.
Pukul empat tigapuluh subuh, ibuku membagunkan ku , “Han bangun masjid lain sudah mulai mengaji”hal seperti ini ialah tugas ku sebagai penjaga Mushollah Al-Muttaqin yang berada di depan gubuk kami.lalu aku bangun dan menghidupkan tep, seperti biasa masuk waktu ,akupun azan subuh.
Pagi-pagi aku mempersiapkan peralatan dan pakaiyanku, untuk berangkat nanti,ibuku membantu mempersiapkan sambil memasak makannan kesukaanku gulai kacang dan tahu goreng, untuk bekal ku di kapal. Tak terasa sebelas jam sudah berlalu, akupun menjalankan tugasku azan ashar,ba’da sholat ashar kumar pun datang untuk mengantarkan aku kepelabuhan.
“Dikau dah siap Han?”
“Iyalah masak seorang laki-laki tak siap”
“Kalau dah siap mari aku antar ke pelabuhan, tapi permisi dulu dengan ibu tu” katanya.
Aku cuba melihat wajah ibu ku hampiri ,ku lihat ia menangais ,ku peluk ibuku , “bu farhan fergi sebentar untuk menuntut ilmu tolong do’akan ya bu?”kata ku.
“ibu hanya mengangguk”
“han!cepat sudah jam empat tiga puluh ni?kata kumar padaku’.
“Yeee….”
Sambil melepas pelukan ibu ,perlahan ku berkata pada ibu “bu do’a dan izinnu yang membut kita bahagia”
Ibu tidak berkat apa-apa.ia hanya diam dan senyum ,yang menahan rasa sedihnya
Aku mulai beranjak dari rumah ku, dalam perjalanan kutatap wajah ibu dalam-dalam ,sayup wajah ibu mulai hilang dari pelupuk mataku .
Tuuuuuuuuuuttt,, terompet kapal jelatik mulai memanggil orang yang ingin berangkat sore itu, cepat aku berlari menuju ke dalam kapal,
“ mar aku pergi dulu ye..” kata ku
“ye hati-hati han di sane, dan sukses selalu kawan….” Jeritnya
BERITA LAINNYA +INDEKS
Banjir Bandang Tewaskan 60 Orang di Afganistan
INHILKLIK - Banjir bandang akibat hujan musiman di Provinsi Baghlan di Afganistan utara menewaska.
Rahmad Tewas Diterkam Harimau saat Bekerja di Hutan Tanaman Industri
INHILKLIK - Konflik antara manusia dengan satwa kembali terjadi. Kali.
Polisi Buru Mobil Ugal-ugalan di Jalan Sudirman
INHILKLIK - Terekam video yang memperlihatkan sebuah mobil Toyota Rush melaju dengan kecepatan ti.
Warga Kampar Resah, Gajah Liar Rusak Kebun dan Masuk Perkampungan
INHILKLIK - Warga Desa Koto Tibun, Kecamatan Kampar, Kabupaten Kampar resah. Sebab, sudah dua pek.
Menteri PANRB: Seleksi CPNS Sekolah Kedinasan Mulai Mei, CASN Juni
INHILKLIK - Pemerintah segera memulai tahapan seleksi calon aparatur sipil negara (CASN), baik un.
Rela Terabas Lumpur, Secarik Kisah Polri Wujudkan Pemilu Damai 2024 di Pinggiran Kota Seribu Parit
INHILKLIK.COM, TEMBILAHAN - Polsek Tembilahan Hulu merupakan salah satu dari 20 .
TULIS KOMENTAR +INDEKS