Zakaria, Bocah 6 Tahun Asal Pekanbaru Yang Mengalami Hydrocephalus
INHILKLIK.COM, PEKANBARU - Zakariah kini terbaring lemas di atas kasur. Bocah lelaki berusia enam tahun ini mengidap penyakit Hydrocephalus (kepala membesar).
Akibat penyakit yang dideritanya, dia tidak bisa berbuat banyak dan beraktivitas seperti anak yang normal lainnya.
Anak bungsu dari pasangan Musa (42) dengan Suwarni (35) ini, sebenarnya butuh biaya pengobatan. Tapi sayang mereka tidak memiliki biaya yang cukup, sehingga pasrah dengan cobaan tersebut.
Selama ini, mereka tinggal disebuah rumah berdinding batu bata di Jalan Adi Sucipto, Gang BRI, RT 03 RW 03, Kelurahan Sidomulyo Timur, Kecamatan Marpoyan Damai, Pekanbaru, Riau.
Kedua orang tua Zakariah hanya bisa berdoa untuk kesembuhan anaknya. Sehingga mereka berharap ada yang berkerendahan hati untuk membantu biaya pengobatan.
Terkendala biaya itu, diketahui oleh Bhabinkamtibmas Sidomulyo Timur, Bripka Ilham Nur saat melaksanakan program rutin yakni menyambangi rumah warga sekaligus patroli keliling, Jumat (31/3) pukul 15.30 WIB.
Saat itu Bhabinkamtibmas bersama Ketua FKPM Mulya Bertuah, Bangun Sitepuh dan Ketua RT 03, Ashari dan tokoh masyarakat lainnya.
Ilham terkejut, saat melihat seorang anak terbaring diatas kasur yang didekapi oleh kedua orang tuanya.
" Saya setiap Jumat keliling memberikan bantuan kepada warga kurang mampu. Karena itu sudah program saya sebagai Bhabinkamtibmas di Kelurahan Sidomulyo Timur. Saya kaget melihat seorang anak ada kelainan dibagian kepala," cerita Ilham kepada Pekanbaru Pos.
Saat itu juga, anggota jajaran Polsek Bukit Raya ini langsung menyambangi rumah Zakariah dengan membawa bantuan sembako seadanya.
Ilham cukup lama berbincang dengan kedua orang tua Zakariah. Ternyata, dari pengakuan orang tuanya, Zakariah mengelami kelainan sejak umur delapan bulan.
" Saya sangat prihatin melihat Zakariah. Mau berobat orang tuanya tidak punya biaya," ungkapnya dengan nada sedih.
Orang tua Zakariah juga tidak memiliki pekerjaan yang layak. Ayahnya bekerja buruh harian dan ibunya bekerja sebagai ibu rumah tangga (IRT).
Bahkan untuk membeli susu buat Zakariah, orang tuanya juga merasa kesulitan.
" Kami tidak punya uang bawa Zakariah berobat, pak. Biaya pengobatannya ini pasti banyak sekali," kata Suwarni yang ditirukan Ilham.
Dulunya, kata dia, Zakariah pernah dioperasi penyakitnya pada umur satu tahun. Namun bukannya sembuh, malah tambah besar dan semakin mengkhawatirkan orang tuanya.
Sejak itu, Zakariah tidak bisa berjalan lagi. Bahkan untuk duduk saja juga susah.
" Kita berharap ada yang mau membantu adik kita ini (Zakariah). Baik dari pemerintah maupun dari tangan orang-orang dermawan, agar penyakitnya bisa sembuh," harap Ilham. (rpc)
PT GIN Sosialisasikan Pencegahan dan Penanggulangan Karlahutbun di Tiga Kecamatan
TEMBILAHAN - PT Guntung Idamannusa (GIN) menggelar sosialisasi pencegahan dan penanggulangan Keba.
PT GIN Gelar Sosialisasi Karlahutbun di Gaung, ada Program Reward Rp 25 Juta untuk Desa
KUALA LAHANG - PT Guntung Idamanannusa (GIN) menggelar kegiatan sosialisasi Pencegahan dan Penang.
Desa Sentang sekitarnya ada 4 'Kandang' Ayam, Warga Sebut Asal Lalat Tidak Diketahui
SERGAI, INHILKLIK.COM - Masyarakat Desa Sentang Kecamatan Teluk Mengkudu Kabupat.
BRI Kisaran Kembalikan Sungai sebagai Penyangga Kehidupan
SUMUT, INHILKLIK.COM - Indonesia merupakan salah satu negara dengan cadangan air.
Lestarikan Mangrove, PNM dan BDPN serta Unisi Tanam 4000 Pohon
INHILKLIK - PT Permodalan Nasional Madani (PNM) Cabang Pekanbaru, BDPN Berkolaborasi Dengan UNISI.
Tahun Kelima PT GIN Kembali Gulirkan Program Masyarakat Bebas Api 25 Juta Rupiah Perdesa
TEMBILAHAN - PT Guntung Idamannusa (GIN)kembali menggulirkan program reward bagi desa bebas api p.