Syafii: Jangan Biarkan Kelompok Pengganggu Pancasila Berkembang
INHILKLIK.COM, YOGYAKARTA - Mantan Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Ahmad Syafii Maarif berharap pemerintah tidak lagi membiarkan kelompok-kelompok pengganggu Pancasila tumbuh berkembang di Indonesia.
"Jangan lagi membiarkan kelompok-kelompok yang mengganggu negara, mengganggu Pancasila, dan kebhinekaan tumbuh berkembang," kata Syafii seusai mengikuti Forum Sesepuh Bangsa untuk Perdamaian di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta di Yogyakarta, Jumat.
Ia menilai perkembangan kondisi persatuan bangsa belakangan ini cukup mengkhawatirkan, namun masih bisa diatasi apabila pemerintah, khususnya Presiden Joko Widodo beserta seluruh jajaran kabinetnya, cepat tanggap dalam merespons situasi itu.
"Keadaan memang kritis namun masih bisa diatasi. Pemerintah terutama Presiden beserta kabinetnya harus menyadari bahwa kondisi saat ini kritis," kata dia.
Untuk kembali memperkuat persatuan bangsa, ia mengatakan seluruh elemen bangsa, termasuk para ulama, harus bersatu serta menyikapi kondisi bangsa saat ini dengan menggunakan akal sehat dan hati nurani.
"Kalau itu tidak dilakukan saya khawatir Indonesia bisa pecah dan ini berbahaya. Masalahnya ulama juga tidak bersatu," kata dia.
Masyarakat, menurut dia, tidak boleh pesimistis dalam menyikapi kondisi bangsa saat ini.
Mereka diharapkan tidak berpangku tangan melainkan ikut berkontribusi merajut kembali persatuan bangsa bersama-sama pemerintah.
"Kita harus bangkit menyelamatkan bangsa demi keturunan-keturunan kita ke depan," kata dia. (ant)
Kejagung Tetapkan Eks Kanwil Bea Cukai Riau Jadi Tersangka Kasus Impor Gula
INHILKLIK - Kejaksaan Agung (Kejagung) menetapkan satu tersangka baru dalam kasus dugaan korupsi .
Ada 3.445 Formasi, Hari Ini Pendaftaran Sekolah Kedinasan 2023 Resmi Dibuka
INHILKLIK - Pemerintah akan membuka pendaftaran sekolah kedinasan tahun 2024 mulai 15 Mei 2024. P.
Kemenag Ingatkan Jemaah Haji Tidak Selundupkan Air Zamzam
INHILKLIK - Kementerian Agama (Kemenag) mengingatkan jemaah calon haji agar selalu mematuhi perat.
Jokowi Revisi Perpres Jaminan Kesehatan, 21 Penyakit Ini Tidak Ditanggung BPJS
INHILKLIK - Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi meneken Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 59 Tah.
Rupiah Dibuka Melemah, Dolar AS Perkasa
INHILKLIK - Mata uang rupiah dibuka melemah ke posisi Rp16.095 di hadapan dolar AS pada perdagang.
Konsumsi Rumah Tangga Jadi Tumpuan Pertumbuhan Ekonomi Kuartal I 2024
INHILKLIK - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa pertumbuhan ekonomi sebesar 5,11% secara y.