PILIHAN
Nelayan Indragiri Terancam Kehilangan Mata Pencaharian
TEMBILAHAN, INHILKLIK.COM - Dinas Kelautan dan Perikanan (Dislutkan) Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) telah melakukan pemeriksaan terhadap kualitas air dan ikan di Sungai Indragiri, namun demikian, kesimpulan terkait matinya ikan-ikan tersebut belum diketahui.
Kepala Dislutkan Inhil, Urip Sukarno kepada GoRiau.com, Rabu (10/12/2014) mengatakan pihaknya hanya melakukan pemeriksaan terhadap air dan ikan, yang kemudian hasilnya diserahkan ke Badan Lingkungan Hidup (BLH) Inhil.
''Soal penyebab kita tidak sampai ke sana, kita hanya membuat hasil laporan dari matinya ikan-ikan itu,'' kata Urip.
Ia juga menambahkan, akibat kejadian ini membuat penghasilan nelayan jadi berkurang, karena dikatakan dia, nelayan tidak bisa lagi mendapatkan ikan sebanyak seperti biasanya.
''Hasil komunikasi kita dengan nelayan, bahwa kejadian seperti ini juga pernah terjadi sebelumnya. Dari pengalaman itu, setelah 2 tahun baru keadaan normal kembali, sebelum itu hasil tangkapan nelayan tidak seperti saat keadaan air tidak terganggu,''tambahnya.
Meskipun BLH mengatakan jika penyebab matinya ikan-ikan itu karena kekurangan oksigen boleh dikonsumsi, namun dikatakan Urip berdasarkan hasil pemeriksaan pihaknya, air sungai indragiri wilayah Rumbai dan Tempuling berbau busuk sehingga tidak dapat dipastikan ikan yang mati itu aman dikonsumsi.
''Jika hanya kedinginan atau kekurangan oksigen memang tidak apa-apa dikonsumsi, tapi jika diluar hal itu sangat berbahaya,'' tegas Urip.(Goriau)
Kepala Dislutkan Inhil, Urip Sukarno kepada GoRiau.com, Rabu (10/12/2014) mengatakan pihaknya hanya melakukan pemeriksaan terhadap air dan ikan, yang kemudian hasilnya diserahkan ke Badan Lingkungan Hidup (BLH) Inhil.
''Soal penyebab kita tidak sampai ke sana, kita hanya membuat hasil laporan dari matinya ikan-ikan itu,'' kata Urip.
Ia juga menambahkan, akibat kejadian ini membuat penghasilan nelayan jadi berkurang, karena dikatakan dia, nelayan tidak bisa lagi mendapatkan ikan sebanyak seperti biasanya.
''Hasil komunikasi kita dengan nelayan, bahwa kejadian seperti ini juga pernah terjadi sebelumnya. Dari pengalaman itu, setelah 2 tahun baru keadaan normal kembali, sebelum itu hasil tangkapan nelayan tidak seperti saat keadaan air tidak terganggu,''tambahnya.
Meskipun BLH mengatakan jika penyebab matinya ikan-ikan itu karena kekurangan oksigen boleh dikonsumsi, namun dikatakan Urip berdasarkan hasil pemeriksaan pihaknya, air sungai indragiri wilayah Rumbai dan Tempuling berbau busuk sehingga tidak dapat dipastikan ikan yang mati itu aman dikonsumsi.
''Jika hanya kedinginan atau kekurangan oksigen memang tidak apa-apa dikonsumsi, tapi jika diluar hal itu sangat berbahaya,'' tegas Urip.(Goriau)
BERITA LAINNYA +INDEKS
Banjir Bandang Tewaskan 60 Orang di Afganistan
INHILKLIK - Banjir bandang akibat hujan musiman di Provinsi Baghlan di Afganistan utara menewaska.
Rahmad Tewas Diterkam Harimau saat Bekerja di Hutan Tanaman Industri
INHILKLIK - Konflik antara manusia dengan satwa kembali terjadi. Kali.
Polisi Buru Mobil Ugal-ugalan di Jalan Sudirman
INHILKLIK - Terekam video yang memperlihatkan sebuah mobil Toyota Rush melaju dengan kecepatan ti.
Warga Kampar Resah, Gajah Liar Rusak Kebun dan Masuk Perkampungan
INHILKLIK - Warga Desa Koto Tibun, Kecamatan Kampar, Kabupaten Kampar resah. Sebab, sudah dua pek.
Menteri PANRB: Seleksi CPNS Sekolah Kedinasan Mulai Mei, CASN Juni
INHILKLIK - Pemerintah segera memulai tahapan seleksi calon aparatur sipil negara (CASN), baik un.
Rela Terabas Lumpur, Secarik Kisah Polri Wujudkan Pemilu Damai 2024 di Pinggiran Kota Seribu Parit
INHILKLIK.COM, TEMBILAHAN - Polsek Tembilahan Hulu merupakan salah satu dari 20 .
TULIS KOMENTAR +INDEKS