Nilai Tukar Rupiah terhadap Dolar AS Hari Ini Beresiko Melemah
INHILKLIK - Mata uang rupiah berisiko melemah terbatas seiring dengan masih tingginya dolar AS pada perdagangan awal pekan Senin (4/3/2024).
Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi memproyeksikan mata uang rupiah fluktuatif, tetapi ditutup melemah di rentang Rp15.690-Rp15.740 per dolar AS pada Senin (4/3/2024).
Akhir pekan lalu, Jumat (1/3/2024) rupiah mengakhiri perdagangan dengan kenaikan 0,10% atau 15 poin ke posisi Rp15.704 per dolar AS. Sementara itu indeks dolar terpantau melemah 0,04% ke posisi 104,05.
Sejumlah mata uang kawasan Asia lainnya bergerak bervariasi terhadap dolar AS. Yen Jepang melemah 0,41%, dolar Singapura melemah 0,06%, dolar Taiwan turun 0,03%, yuan China melemah 0,14% dan baht Thailand melemah 0,09%.
Kemudian mata uang yang menguat bersama rupiah adalah peso Filipina naik 0,34%, rupee India menguat 0,04%, dan ringgit Malaysia menguat 0,05%.
Ibrahim Assuaibi mengatakan Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada Februari 2024 inflasi sebesar 0,37% secara bulanan (mtm) dengan kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 105,58.
Sedangkan, tingkat inflasi tahun ke tahun (yoy) tercatat 2,75% dan tingkat inflasi tahun kalender (ytd) sebesar 0,41%.
Tingkat inflasi bulanan Februari 2024 lebih tinggi dibandingkan dengan bulan sebelumnya dan bulan yang sama di tahun lalu. Penyumbang inflasi terbesar pada Januari 2024 berdasarkan kelompok pengeluaran adalah makanan, minuman dan tembakau dengan inflasi sebesar 1,00% mtm dengan andil 0,29%.
Sementara itu, dari luar negeri, data PCE menempatkan penurunan suku bunga di bulan Juni sebagai fokus, namun risiko tetap ada Data indeks harga PCE ukuran inflasi pilihan The Fed turun seperti yang diharapkan pada bulan Januari, data menunjukkan pada hari Kamis.
Angka tersebut memicu harapan bahwa inflasi akan turun dalam beberapa bulan mendatang dan memberikan dorongan yang cukup bagi The Fed untuk menurunkan suku bunga pada bulan Juni. Namun alat CME Fedwatch menunjukkan para pedagang hanya sedikit meningkatkan ekspektasi mereka terhadap penurunan suku bunga pada bulan Juni, sementara pertaruhan untuk mempertahankan suku bunga tetap stabil.
Sejumlah pejabat Fed juga memperingatkan bahwa inflasi yang tinggi akan membuat bank sentral tidak terburu-buru untuk mulai melonggarkan kebijakannya yang menunjukkan bahwa kenaikan inflasi di masa depan kemungkinan akan mengurangi prospek penurunan suku bunga di bulan Juni.**
Pekan Depan Pemprov Riau Bahas Persoalan Sengketa Lahan Jalan Tol Pekanbaru-Rengat
INHILKLIK - Pekan depan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau bersama instansi terkait membahas pers.
PON Aceh-Sumut 2024, Riau Incar 25 Medali Emas, Ini Lima Cabor Andalannya
INHILKLIK - Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Riau secara perlahan terus m.
Naik Tipis, Harga Pinang Kering di Riau Minggu Ini Dihargai Rp4.400 per Kg
INHILKLIK - Harga komoditas perkebunan yakni pinang kering di provinsi Riau, pekan ini meng.
Investasi Masuk Ke Pekanbaru Tembus Rp1,6 Triliun
INHILKLIK - Kota Pekanbaru terus menjadi tujuan investasi. Hal ini terlihat dari nilai investasi .
273 KK Warga Dusun Terpencil di Indragiri Hulu Riau Kini Nikmati Listrik 24 Jam
INHILKLIK - Kebahagiaan meliputi warga Dusun Cimpur dan Dusun IV Pauh Ranap, Desa Pauh Ranap Keca.
BPS Catat Okupansi Hotel Berbintang di Riau Turun
INHILKLIK - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Tingkat Penghunian Kamar (TPK) atau okupansi hot.