Rekontruksi Pembunuhan Bayi Di Bagan Batu, Pelaku Sebelum Nya Mendekap Bayi Selama 1 Jam
INHILKLIK.COM, TEMBILAHAN - Tim Reserse Kriminal Polsek Bagan Sinembah menggelar proses rekonstruksi awal kasus pembunuhan Bayi yang dilakukan oleh ibu kandung korban pasca melahirkan bayinya beberapa waktu yang lalu.
Proses Rekonstruksi yang dipimpin Kapolsek Bagan Sinembah Kompol Eka Ariandy Putra SH SIK yang diwakili Kanit Reskrim, Iptu Amru Abdullah SIK Selasa 14/3 siang itu berjalan lancar tanpa ada hambatan.
Pada rekonstruksi yang digelar di Tempat Kejadian Perkara (TKP) yang juga rumah kontrakan tersangka di jalan MT Haryono Bambu Kuning Bahtera Makmur Kota Kecamatan Bagan Sinembah itu, tersangka yang juga didampingi pendamping hukumnya, Mangiring Parulian Sinaga SH dan Radisman Saragih Simarmata SH memperagakan 49 adegan dengan menggunakan pakaian Tahanan.
Dalam adengan tersebut, terungkap bahwa pasca dilahirkan pada Rabu 8/2 sekira pukul 02.00 Wib dini hari kondisi bayi masih dalam keadaan hidup, namun saat bayi tersebut menagis, ibu korban menggendong bayinya dengan mendekap ketubuhnya selama satu jam.
Selanjutnya, saat tersangka meletakkan bayinya itu, tersangka melihat kondisi bayi dalam keadaan tidak bergerak, mulut menganga dan mata tertutup. Curiga bayinya meninggal, tersangka meyakinkan dengan mendengakan detak jantungnya. Dan ternyata sudah meninggal.
Dalam kondisi panik, tersangka membungkus bayinya dengan kain dan menguburnya di hutan karet tepat didepan rumah kontrakannya yang berjarak sekitar 40 meter.
Dan pada pagi hari sekitar pukul 10.00 Wib, tersangka kembali mengambil bayinya dan memasukkannya kesalam kotak plastik yang kemudian disimpan di ruang tamu rumahnya.
Usai rekonstruksi, Kapolsek Bagan Sinembah Kompol Eka Ariandy Putra SH SIK melalui Kanit Reskrim Iptu Amru Abdullah SIK kepada spiritriau.com menyampaikan bahwa dalam kasus ini, tersangka yang merupakan ibu kandung korban disangkakan dengan pasal 342 jo 341 KUHPidana, Jo UU anak pasal 80 ayat 3 dan 4.
" Ancamannya maksimal 20 tahun penjara," ungkap Iptu Amru.
Pada kesempatan itu, Amru juga menyampaikan bahwa berdasarkan hasil otopsi disimpulkan bahwa bayi yang berjenis kelamin perempuan itu lahir dalm kondisi cukup umur.
Selanjutnya, ditemukan luka lecet pada dahi, memar pada kepala dan dahi, resapan darah di permukaan kulit kepala bagian dalam dan tulang kepala bagian belakang serta dahi.
" Tulang dagu bayi juga patah akibat kekerasan tumpul. Sementara penyebab kematian bayi karena kekerasan tumpul pada daerah mulut, kekerasan tumpul pada daerah kepala dan dapat menimbulkan kematian," terangnya.
Sebelumnya, terungkapnya kasus pembuangan bayi ini berdasarkan kecurigaan masyarakat terhadap ibu bayi itu yang diketahui berinisial, RS alias Rini (32) warga jalan MT Haryono Bambu Kuning Bagan Batu Kelurahan Bahtera Makmur Kecamatan Bagan Sinembah, Rohil.
Pasalnya, masyarakat menduga selama ini bahwa Rini tengah hamil, namun warga sekitar melihat bahwa perut Rini tidak terlihat lagi seperti orang hamil. Kecurigaan itu muncul lantaran tidak terlihat sesosok bayi di rumah Rini.
Lalu pada Kamis 9/2 warga sekitar menanyakan langsung kepada Rini, namun Rini mengaku kalau dirinya tidak melahirkan dan hanya sedang sakit Asam Lambung.
Kemudian warga memanggil Rt setempat untuk menanyakan langsung, tetapi Rini tetap bersikukuh kalau dia sedang sakit.
Untuk lebih meyakinkan, kemudian Ry membawa Bidan agar dilakukan pemeriksaan, lalu Bidan tersebut melakukan pemeriksaan, dan ternyata benar, Rini baru saja melahirkan.
Tak dapat menghindar lagi, akhirnya Janda anak dua ini mengaku bahwa ia telah melahirkan bayi yang masih prematur. Menurut Rini, kandungnya berusia 7 bulan.
Dan ketika ditanya dimana bayi itu berada, sontak Rt dan warga terkejut, lantaran, ia mengatakan bahwa bayi itu telah meninggal sesaat setelah dilahirkan pada Rabu 8/2 sekira pukul 02.00 Wib dini hari.
Rini juga mengaku bahwa Bayi itu sempat dikuburkan di hutan karet seberang rumahnya, namun paginya ia kembali mengambil dan meletakkannya di dalam kotak plastik dan dimasukkan ke dalam kantongan plastik kemudian disimpan di ruang tamu rumahnya.
Tanpa pikir panjang, Rt setempat langsung melaporkan kejadian itu ke Mapolsek Bagan Sinembah. Mendapat laporan, polisi bersama tim medis dari Puskesmas Bagan Batu langsung menuju lokasi untuk mengamankan Rini. Selanjutnya bayi malang itu dibawa ke ruang mayat Puskesmas untuk dilakukan Visum et Repertum.
Kapolres Rokan Hilir AKBP Henry Posma Lubis SIK MH yang dikonfirmasi spiritriau.com melalui Kapolsek Bagan Sinembah Kompol Eka Ariandy Putra SH SIK Jumat 10/2 membenarkan.
" Ibu bayi itu masih dirawat di Puskesmas, dan bayinya hari ini akan dibawa ke Pekanbaru untuk dilakukan Otopsi, kita ingin memastikan apakah bayi ini meninggal didalam kandungan apa setelah dilahirkan, atau juga meninggal karena dikubur, kita tunggu hasilnya nanti, " terang kapolsek. (src)
Polda Riau Tetapkan Lima Tersangka Sebabkan Tahanan Polsek Tewas
INHILKLIK - Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimun) Polda Riau menetapkan lima orang ters.
Polda Riau Gagalkan Jual Senpi Ilegal di Pekanbaru
INHILKLIK - Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Riau menggagalkan jual beli sen.
Antisipasi Praktik Judi Bola Jelang Indonesia vs Uzbekistan, Polda Riau Perketat Patroli Siber
INHILKLIK - Polda Riau sedang memperketat patroli siber jelang pertandingan Semifinal Piala Asia .
Team Unit Pidum Sat Reskrim Polres Sergai Berhasil Ungkap Pelaku Curat di Toko MR. D.I.Y
SERGAI, INHILKLIK.COM.- Sat Reskrim Polres Sergai berhasil mengungkap pelaku pen.
Polisi Gerebek Bandar Narkoba Kampung Dalam
INHILKLIK - Sejumlah bandar narkoba di Kampung Dalam, Kecamatan Senapelan, Kota Pekanbaru melarik.
Acungkan Sajam di Jalanan, 3 Pemuda di Inhil Diringkus Aparat
INHILKLIK - Polsek Tembilahan Hulu, Polres Inhil mengamankan tiga pemuda yang dianggap meresahkan.