Ini Pelaku Perobek Bendera Belanda di Hotel Oranje, Picu Pertempuran Dahsyat 10 November
Surabaya, 19 September 1945
“Mari kita turunkan bendera itu,” ajak Soemarsono bersama sekitar 15 orang pemuda yang hari itu berkumpul di kediaman Soemarsono di Peneleh, Surabya untuk segera bergerak.
Sesaat sebelumnya, Soemarsono, Roeslan Widjajasastra dan Soekarno (bukan presiden) sedang asyik ngobrol ketika pemuda-pemuda kampung datang dan melaporkan bendera Belnada diberkibarkan di Hotel Yamato.
Tentara Sekutu sebagai pemenang perang dunia kedua memang baru saja tiba di Surabaya.
Tugas mereka sebenarnya “bersih-bersih” pasca perang, antara lain memulangkan Jepang sebagai yang kalah perang ke negaranya.
Nah, Belanda yang membonceng Sekutu memanfaatkan momen ini untuk kembali menguasai Indonesia yang sebelumnya sudah memproklamasikan Kemerdekaan RI.
Di sepanjang jalan dari Peneleh menuju Jalan Tunjungan, belasan orang pemuda itu berteriak-teriak, “ayo ikut kami, turunkan bendera merah putih biru,” kenang Soemarsono dalam buku Revolusi Agustus.
Soemarsono ketika itu berusia 24 tahun dan pemimpin Angkatan Muda Minyak Indonesia.
Makin lama jumlah mereka makin banyak. Sesampai di muka Hotel Yamato -di zaman Belanda namanya Hotel Orange- jumlah mereka sudah 50-an orang.
Massa bersorak menyeru perintah, “turunkan bendera!” berkali-kali.
Karena penjaganya orang Inggris dan dianggap tak paham bahasa Indonesia, massa berteriak, “put down the flag! Put down the flag!”
Tapi, seruan itu tetap saja tak digubris. Saat itulah keluar Mr. W.V.Ch. Ploegman, keluar ke halaman hotel sembari mengayun-ayunkan kayu hitam.
“Dia itu boxer, orangnya gede tinggi kayak Samson. Kita lempari dia dengan batu dan pecahan atap genteng, sambil berlari mundur. Sampai jarak kira-kira 100 meter kita berhenti,” kenang Soemarsono.
Lalu massa bergerak maju lagi sambil berteriak, “put down the flag!”
Lalu, massa terus bertambah dan jumlahnya sudah ratusan. Ploegman yang juga maju menantang, tiba-tiba terkapar. Tewas kena tusuk.
“Tidak tahu siapa yang menusuk. Kalau menurut perasaan saya banyak orang di sekitar itu, termasuk pengendara becak,” tutur Soemarsono.
Sejurus kemudian, tanpa ada yang memberi aba-aba, ada saja yang berinisiatif mengambil tangga untuk memanjat punggung hotel itu.
“Bukan satu orang saja, tapi dua, tiga orang sampai lebih dari sepuluh orang yang naik ke atas,”
“Naik lagi terus sampai ke tempat bendera itu, lalu dirobek birunya dan berkibarlah sang merah putih dengan megah,” kenang Soemarsono.
Dua hari kemudian
Dalam sebuah pertemuan, organisasi-organisasi pemuda di Surabaya sepakat bersatu membentuk Pemuda Republik Indonesia (PRI) dan memilih Soemarsono sebagai ketuanya.
Pada 23 September 1945, bertempat di Gedung Nasional Indonesia (GNI) di Jl. Bubutan Surabaya, Angkatan Muda Indonesia (AMI) yang dipimpin Roeslan Abdulgani memfasilitasi pertemuan pemuda Surabaya.
Dalam pertemuan itu, Roeslan Abdulgani menyatakan, “Saya memang sudah terlampau tua untuk memimpin pemuda, saya usulkan kepada saudara-saudara, karena ada calon yang lebih cocok dengan saudara-saudara, ya ini Soemarsono. Apakah saudara-saudara bisa menerima?”
Semua serentak menerima usul tersebut. Sejak itu, organ-organ pemuda Surabaya lebur ke dalam PRI, pimpinan Soemarsono.
Dan Bung Tomo yang legendaris itu, sebelum mendirikan dan memimpin Barisan Pemberontakan Rakjat Indonesia (BPRI), adalah Ketua Bidang Penerangan PRI.
Sumber: pojoksatu
Tambang Tembaga Terbesar ke-3 RI Segera Beroperasi
INHILKLIK - PT Merdeka Copper Gold, Tbk (MDKA) melalui anak usaha PT Bumi Suksesindo (BSI) bakal .
Kejagung Tetapkan Eks Kanwil Bea Cukai Riau Jadi Tersangka Kasus Impor Gula
INHILKLIK - Kejaksaan Agung (Kejagung) menetapkan satu tersangka baru dalam kasus dugaan korupsi .
Ada 3.445 Formasi, Hari Ini Pendaftaran Sekolah Kedinasan 2023 Resmi Dibuka
INHILKLIK - Pemerintah akan membuka pendaftaran sekolah kedinasan tahun 2024 mulai 15 Mei 2024. P.
Kemenag Ingatkan Jemaah Haji Tidak Selundupkan Air Zamzam
INHILKLIK - Kementerian Agama (Kemenag) mengingatkan jemaah calon haji agar selalu mematuhi perat.
Jokowi Revisi Perpres Jaminan Kesehatan, 21 Penyakit Ini Tidak Ditanggung BPJS
INHILKLIK - Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi meneken Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 59 Tah.
Rupiah Dibuka Melemah, Dolar AS Perkasa
INHILKLIK - Mata uang rupiah dibuka melemah ke posisi Rp16.095 di hadapan dolar AS pada perdagang.