Menteri Susi: Lebih dari 10.000 Kapal Asing Keluar dari Indonesia
INHILKLIK.COM, JAYAPURA - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengatakan pembangunan kemaritiman di Nusantara telah menuju ke arah yang benar, dengan banyaknya indikator yang positif di dalam sektor kelautan dan perikanan nasional.
"Terbukti dengan telah lebih dari 10.000 kapal asing keluar dari perairan Indonesia, dan 488 kapal pelaku illegal fishing telah ditenggelamkan," kata Menteri Susi dalam keterangan tertulis, Sabtu (25/8/2018).
Menurut Susi, hal itu telah berimbas pada peningkatan ekspor yang terjadi secara terus menerus sehingga komoditas perikanan menyumbang surplus perdagangan, karena ekspor perikanan Indonesia meningkat 10%-11%, sementara impor mengalami penurunan hingga 70%.
Menteri Kelautan dan Perikanan juga berpendapat, dalam 3 tahun terakhir neraca perdagangan Indonesia menjadi nomor 1 di Asia Tenggara dan ikut mendorong deflasi.
Di lain sisi, lanjutnya, konsumsi ikan dalam negeri yang awalnya 36 kg/kapita/tahun terus meningkat hingga mencapai 46 kg/kapita/tahun.
"Kalau dilihat dari indikator itu semua, perikanan termasuk salah satu sektor unggulan yang kalau dikelola dengan benar, betul seperti yang Presiden bilang, laut itu masa depan bangsa kita," ujarnya.
Susi Pudjiastuti menyatakan kini yang menjadi tantangan adalah bagaimana menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, serta mengarahkan generasi bangsa untuk siap bersaing, salah satunya melalui peningkatan konsumsi ikan agar membangun generasi bangsa yang lebih pintar dan sehat terutama di era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) dan globalisasi seperti saat ini.
Menurut dia, ikan sebagai sumber protein jauh lebih baik dibandingkan daging merah maupun ayam.
Menteri Susi berpendapat, surplus demografi yang dimiliki Indonesia jika tidak dikelola dengan baik dapat mendatangkan malapetaka.
Oleh karena itu, ia meminta pemerintah bersama seluruh lembaga swadaya masyarakat madani untuk bahu membahu menghadapi digitalisasi yang ditengarai akan banyak menghilangkan pekerjaan-pekerjaan konvensional.
Ia percaya, sektor perikanan, pariwisata, dan pertanian dapat dijadikan sebagai lahan ekonomi kreatif yang dapat menciptakan lapangan kerja baru bagi masyarakat, pengusaha, dan UMKM.
Menteri Susi juga berencana membantu pengembangan usaha kelautan dan perikanan yang dibutuhkan masyarakat, misalnya dengan restocking ikan alam/endemik di perairan/sungai, budi daya ikan air tawar, bahkan pengembangan sentra kuliner perikanan jika dibutuhkan.
(okezone.com)
Kemenag Ingatkan Jemaah Haji Tidak Selundupkan Air Zamzam
INHILKLIK - Kementerian Agama (Kemenag) mengingatkan jemaah calon haji agar selalu mematuhi perat.
Jokowi Revisi Perpres Jaminan Kesehatan, 21 Penyakit Ini Tidak Ditanggung BPJS
INHILKLIK - Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi meneken Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 59 Tah.
Rupiah Dibuka Melemah, Dolar AS Perkasa
INHILKLIK - Mata uang rupiah dibuka melemah ke posisi Rp16.095 di hadapan dolar AS pada perdagang.
Konsumsi Rumah Tangga Jadi Tumpuan Pertumbuhan Ekonomi Kuartal I 2024
INHILKLIK - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa pertumbuhan ekonomi sebesar 5,11% secara y.
Loyo, Rupiah Dibuka Melemah ke Level Rp16.068 Per Dolar AS
INHILKLIK - Nilai tukar rupiah di pasar spot tertekan di awal perdagangan hari ini. Selasa (7/5/2.
Jokowi: Rencana Pembangunan Antara Pusat dan Daerah Harus Sejalan
INHILKLIK - Presiden Joko Widodo meminta agar penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang, Renc.