PILIHAN
Meski Ditangkap KPK, FITRA Riau Apresiasi Kebijakan Anggaran Gubri Annas Maamun
INHILKLIK.COM, Pekanbaru - Gubernur Riau Annas Maamun, yang telah menjabat selama tujuh bulan menurut Forum Indonesia Untuk Transparansi Anggaran (Fitra) telah memperbaiki kebijakan anggaran daerah termasuk mengurangi belanja aparatur.
“Selain itu, dia juga telah membatasi dana untuk kegiatan jalan-jalan para pejabat yang katanya dana-dana tersebut akan dialokasikan ke hal-hal yang lebih bermanfaat bagi masyarakat,”ungkap Koordinator Fitra Riau, Usman, Minggu (28/9/2014) dilansir dari antara.
Dengan demikian, lanjut dia, selama tujuh bulan kepemimpinannya itu, sebenarnya Annas telah membentuk postur Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dengan sangat baik.
“Hanya saja, belum lagi terealisasi tujuan APBD itu, dia telah lebih dulu ditangkap KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi),” kata Usman.
Tentunya, demikian kata Usman, dari begitu banyak sisi positifnya, Annas juga memiliki sisi negatif seperti kebijakannya yang cenderung kontroversial.
Salah satunya menurut dia, adalah dengan menempatkan orang-orang terdekatnya di jabatan strategis sehingga memicu gejolak di tengah masyarakat.
Sebelumnya Gubernur Annas Maamun diamankan penyidik KPK saat berada di sebuah rumah pada kompleks perumahan elite di kawasan Cibubur, Jakarta, pada Kamis (25/9) pukul 17.30 WIB.
Setelah pemeriksaan satu kali 24 jam, KPK akhirnya menetapkan Annas serta seorang pengusaha Gulat Manurung sebagai tersangka.
Sementara Gulat yang disebut-sebut merupakan rekanan Annas sejak menjabat sebagai Bupati Rokan Hilir itu, ditetapkan sebagai tersangka dengan sangkaan pasal melanggar pasal 5 ayat 1 a atau b atau Pasal 13 Undang-undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
Dalam operasi tangkap tangan itu, penyidik KPK juga mengamankan barang bukti uang yang diduga diterima Annas dengan nilai mencapai Rp 2 miliar.
“Uang yang diamankan itu adalah 156.000 dolar Singapura dan Rp500 juta,” kata Ketua KPK Abaraham Samad dalam jumpa pers di Jakarta, Jumat (26/9).
Usman menambahkan, kasus yang menjerat Annas Maamun tentu menimbulkan kesedihan bagi masyarakat Riau.
“Kami juga turut prihatin atas tertangkapnya gubernur, namun harapan kami, KPK dapat tetap menegakkan hukum demi menimbulkan efek jerah bagi kalangan pejabat lainnya,” kata dia.
Sumber: gagasanriau.com
“Selain itu, dia juga telah membatasi dana untuk kegiatan jalan-jalan para pejabat yang katanya dana-dana tersebut akan dialokasikan ke hal-hal yang lebih bermanfaat bagi masyarakat,”ungkap Koordinator Fitra Riau, Usman, Minggu (28/9/2014) dilansir dari antara.
Dengan demikian, lanjut dia, selama tujuh bulan kepemimpinannya itu, sebenarnya Annas telah membentuk postur Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dengan sangat baik.
“Hanya saja, belum lagi terealisasi tujuan APBD itu, dia telah lebih dulu ditangkap KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi),” kata Usman.
Tentunya, demikian kata Usman, dari begitu banyak sisi positifnya, Annas juga memiliki sisi negatif seperti kebijakannya yang cenderung kontroversial.
Salah satunya menurut dia, adalah dengan menempatkan orang-orang terdekatnya di jabatan strategis sehingga memicu gejolak di tengah masyarakat.
Sebelumnya Gubernur Annas Maamun diamankan penyidik KPK saat berada di sebuah rumah pada kompleks perumahan elite di kawasan Cibubur, Jakarta, pada Kamis (25/9) pukul 17.30 WIB.
Setelah pemeriksaan satu kali 24 jam, KPK akhirnya menetapkan Annas serta seorang pengusaha Gulat Manurung sebagai tersangka.
Sementara Gulat yang disebut-sebut merupakan rekanan Annas sejak menjabat sebagai Bupati Rokan Hilir itu, ditetapkan sebagai tersangka dengan sangkaan pasal melanggar pasal 5 ayat 1 a atau b atau Pasal 13 Undang-undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
Dalam operasi tangkap tangan itu, penyidik KPK juga mengamankan barang bukti uang yang diduga diterima Annas dengan nilai mencapai Rp 2 miliar.
“Uang yang diamankan itu adalah 156.000 dolar Singapura dan Rp500 juta,” kata Ketua KPK Abaraham Samad dalam jumpa pers di Jakarta, Jumat (26/9).
Usman menambahkan, kasus yang menjerat Annas Maamun tentu menimbulkan kesedihan bagi masyarakat Riau.
“Kami juga turut prihatin atas tertangkapnya gubernur, namun harapan kami, KPK dapat tetap menegakkan hukum demi menimbulkan efek jerah bagi kalangan pejabat lainnya,” kata dia.
Sumber: gagasanriau.com
BERITA LAINNYA +INDEKS
Banjir Bandang Tewaskan 60 Orang di Afganistan
INHILKLIK - Banjir bandang akibat hujan musiman di Provinsi Baghlan di Afganistan utara menewaska.
Rahmad Tewas Diterkam Harimau saat Bekerja di Hutan Tanaman Industri
INHILKLIK - Konflik antara manusia dengan satwa kembali terjadi. Kali.
Polisi Buru Mobil Ugal-ugalan di Jalan Sudirman
INHILKLIK - Terekam video yang memperlihatkan sebuah mobil Toyota Rush melaju dengan kecepatan ti.
Warga Kampar Resah, Gajah Liar Rusak Kebun dan Masuk Perkampungan
INHILKLIK - Warga Desa Koto Tibun, Kecamatan Kampar, Kabupaten Kampar resah. Sebab, sudah dua pek.
Menteri PANRB: Seleksi CPNS Sekolah Kedinasan Mulai Mei, CASN Juni
INHILKLIK - Pemerintah segera memulai tahapan seleksi calon aparatur sipil negara (CASN), baik un.
Rela Terabas Lumpur, Secarik Kisah Polri Wujudkan Pemilu Damai 2024 di Pinggiran Kota Seribu Parit
INHILKLIK.COM, TEMBILAHAN - Polsek Tembilahan Hulu merupakan salah satu dari 20 .
TULIS KOMENTAR +INDEKS