PILIHAN
Melawan Adalah Solusi Menyelamatkan Bangsa dari Koruptor
Oleh Riko Yuandana
(Mahasiswa kelahiran Tanah Merah, Indragiri Hilir)
Indonesia adalah bangsa yang besar, juga sebuah bangsa yang diberkahi oleh tuhan dengan menitipkan banyaknya sumber daya alam. Kita mengenal perusahaan-perusahaan asing di bumi nusantara ini. Mengelola dari dalam perut bumi ibu pertiwi (minyak, emas, nikel dll). Tetapi hasil yang didapat oleh ibu pertiwi tak lebih dari 60% dari hasil pendapatannya. Kenapa?, lalu nusantara ini dikelilingi oleh lautan. Ada banyak jenis ikan. Lalu kenapa penerus bangsa ini tidak pintar?.
Jatuhnya era orde baru, cita-citanya bukanlah sebuah harga reformasi. Agar bisa bebas berpendapat saja. Namun untuk memusnahkan para tikus-tikus kantor yang tak mampu dijamah oleh hukum. Para pemakan uang rakyat. kita melihat para anak kecil disetiap simpang empat lampu merah. Terkadang menjajahkan Koran, terkadang menjajahkan suara, terkadang menjajahkan jasa pembersih kaca mobil, terkadang duduk termenung. Lalu dimana letak tanggung jawab yang namanya pemerintah?, yang katanya telah diamantkan oleh “ pasal 34 ayat (1) Undang-Undang Dasar 1945. Lalu dimana letak implementasinya dibumi Indonesia raya ini. Bukankah melanggar Undang-undang adalah suatu kejahatan?.
Hari ini rupiah semakin lemah seakan hamper KO ditinju oleh dollar, korupsi juga bukan hanya di kota-kota besar, namun telah masuk di selokan-selokan kabupaten, bahkan di paret-paret desa. Apa mungkin telah masuk ke lubang-lubang kelurahan ?. bahkan zorro nya anti korupsi diperlemah yang akan di inpres kan. Aku rasa bukan tidak mungkin akan masuk pula ke fentilasi RW/RT.
Kita bayangkan, jika kita sebagai mahasiswa dan pemuda tidak lagi peduli dengan apa yang terjadi pada bangsa ini. Bangsa ini dipenuhi dengan beratus juta para korupsi, memperkaya diri sendiri, mafia migas dengan lantang menyedot untuk memperkaya diri sendiri, BBM naik. harga makanan pokok naik, susu naik. balita kurang gizi, asset bangsa dikuasai oleh asing, lapangan pekerjaan minim, apa kita harus menyelamatkan diri sendiri?, melihat saudara-saudara kita mati karna kelaparan?
Lalu sebagai mahasiswa, pemuda, dan masyarakat apa yang harus dilakukan?, apa harus turun kejalan dan aksi serta ikut dalam barisan. Kenapa tidak jawabnya. Toh, itu juga sebuah kebaikan. Saya malas berpanas-panasan atau juga tidak punya suara lantang. Lalu bagaimana?, maka menulislah, tuliskan opinimu. Jika tuhan memberikan bangsa ini sebagai tempat engkau lahir dan dibesarkan, kenapa tidak engkau berikan opinimu dan membangun bangsa ini dengan pemikiranmu?, teruslah menulis hingga semua sadar kalau bangsa ini sedang kacau. Teruslah menulis karna bangsa ini butuh seorang pemikir, teruslah menulis karna bangsa ini butuh seorang pejuang. Jangan berhenti. Sampaikan semua itu dengan tulisanmu. Jangan berhenti sampaikan semua itu dengan demonstrasi.
Berhentilah untuk apatis, berhentilah untuk tidak peduli. Kita belajar untuk peduli. Bukan menjadi orang yang pintar. Kita generasi yang akan mempertanggung jawabkan kepada masa depan. (*)
(Mahasiswa kelahiran Tanah Merah, Indragiri Hilir)
Indonesia adalah bangsa yang besar, juga sebuah bangsa yang diberkahi oleh tuhan dengan menitipkan banyaknya sumber daya alam. Kita mengenal perusahaan-perusahaan asing di bumi nusantara ini. Mengelola dari dalam perut bumi ibu pertiwi (minyak, emas, nikel dll). Tetapi hasil yang didapat oleh ibu pertiwi tak lebih dari 60% dari hasil pendapatannya. Kenapa?, lalu nusantara ini dikelilingi oleh lautan. Ada banyak jenis ikan. Lalu kenapa penerus bangsa ini tidak pintar?.
Jatuhnya era orde baru, cita-citanya bukanlah sebuah harga reformasi. Agar bisa bebas berpendapat saja. Namun untuk memusnahkan para tikus-tikus kantor yang tak mampu dijamah oleh hukum. Para pemakan uang rakyat. kita melihat para anak kecil disetiap simpang empat lampu merah. Terkadang menjajahkan Koran, terkadang menjajahkan suara, terkadang menjajahkan jasa pembersih kaca mobil, terkadang duduk termenung. Lalu dimana letak tanggung jawab yang namanya pemerintah?, yang katanya telah diamantkan oleh “ pasal 34 ayat (1) Undang-Undang Dasar 1945. Lalu dimana letak implementasinya dibumi Indonesia raya ini. Bukankah melanggar Undang-undang adalah suatu kejahatan?.
Hari ini rupiah semakin lemah seakan hamper KO ditinju oleh dollar, korupsi juga bukan hanya di kota-kota besar, namun telah masuk di selokan-selokan kabupaten, bahkan di paret-paret desa. Apa mungkin telah masuk ke lubang-lubang kelurahan ?. bahkan zorro nya anti korupsi diperlemah yang akan di inpres kan. Aku rasa bukan tidak mungkin akan masuk pula ke fentilasi RW/RT.
Kita bayangkan, jika kita sebagai mahasiswa dan pemuda tidak lagi peduli dengan apa yang terjadi pada bangsa ini. Bangsa ini dipenuhi dengan beratus juta para korupsi, memperkaya diri sendiri, mafia migas dengan lantang menyedot untuk memperkaya diri sendiri, BBM naik. harga makanan pokok naik, susu naik. balita kurang gizi, asset bangsa dikuasai oleh asing, lapangan pekerjaan minim, apa kita harus menyelamatkan diri sendiri?, melihat saudara-saudara kita mati karna kelaparan?
Lalu sebagai mahasiswa, pemuda, dan masyarakat apa yang harus dilakukan?, apa harus turun kejalan dan aksi serta ikut dalam barisan. Kenapa tidak jawabnya. Toh, itu juga sebuah kebaikan. Saya malas berpanas-panasan atau juga tidak punya suara lantang. Lalu bagaimana?, maka menulislah, tuliskan opinimu. Jika tuhan memberikan bangsa ini sebagai tempat engkau lahir dan dibesarkan, kenapa tidak engkau berikan opinimu dan membangun bangsa ini dengan pemikiranmu?, teruslah menulis hingga semua sadar kalau bangsa ini sedang kacau. Teruslah menulis karna bangsa ini butuh seorang pemikir, teruslah menulis karna bangsa ini butuh seorang pejuang. Jangan berhenti. Sampaikan semua itu dengan tulisanmu. Jangan berhenti sampaikan semua itu dengan demonstrasi.
Berhentilah untuk apatis, berhentilah untuk tidak peduli. Kita belajar untuk peduli. Bukan menjadi orang yang pintar. Kita generasi yang akan mempertanggung jawabkan kepada masa depan. (*)
BERITA LAINNYA +INDEKS
Banjir Bandang Tewaskan 60 Orang di Afganistan
INHILKLIK - Banjir bandang akibat hujan musiman di Provinsi Baghlan di Afganistan utara menewaska.
Rahmad Tewas Diterkam Harimau saat Bekerja di Hutan Tanaman Industri
INHILKLIK - Konflik antara manusia dengan satwa kembali terjadi. Kali.
Polisi Buru Mobil Ugal-ugalan di Jalan Sudirman
INHILKLIK - Terekam video yang memperlihatkan sebuah mobil Toyota Rush melaju dengan kecepatan ti.
Warga Kampar Resah, Gajah Liar Rusak Kebun dan Masuk Perkampungan
INHILKLIK - Warga Desa Koto Tibun, Kecamatan Kampar, Kabupaten Kampar resah. Sebab, sudah dua pek.
Menteri PANRB: Seleksi CPNS Sekolah Kedinasan Mulai Mei, CASN Juni
INHILKLIK - Pemerintah segera memulai tahapan seleksi calon aparatur sipil negara (CASN), baik un.
Rela Terabas Lumpur, Secarik Kisah Polri Wujudkan Pemilu Damai 2024 di Pinggiran Kota Seribu Parit
INHILKLIK.COM, TEMBILAHAN - Polsek Tembilahan Hulu merupakan salah satu dari 20 .
TULIS KOMENTAR +INDEKS