PILIHAN
FPI Masih Hargai Solmed karena Pernah Serang Kantor Playboy
Jakarta (Inhilklik) - Meski gemar meminta tarif dakwah, ternyata
pihak Front Pembela Islam (FPI) masih menghargai ustadz Solmed.
Maklum, kala masih berkecimpung di FPI, Solmed merupakan dalang
penghancuran majalah Playboy edisi Indonesia yang dianggap menyebarkan pornografi ketika pertama terbit.
"Ya memang dia (Solmed) benar yang memimpin aksi tersebut. Makanya, di balik sifatnya yang enggak bagus, dia memang memiliki peran yang baik dalam memerangi pornografi," kata Sekretaris DPD FPI DKI Jakarta, Ustadz H. Novel Bamu'min saat diwawancara melalui telefon, Kamis (22/8/2013).
Karena masih menghargai perjuangan, FPI tidak langsung memecat suami April Jasmine kala itu. Namun, jabatan Solmed dipindahkan yang sebelumnya menjadi Wakil Sekjen, menjadi Ketua Bidang Seni Budaya.
"Kita sih menghargai perjuangannya saja yah. Pak ustadz itu selalu melakukan kesalahan dengan tarif tingginya. Dia itu jabatannya tinggi di DPP. Sebagai bentuk menghargai perjuangan, dan jasa-jasanya, makanya dia cuma dikasih peringatan oleh DPP, tidak langsung dipecat. Tapi dari Dewan Tandfidz, dia dipindahkan menjadi Ketua Bidang Seni Budaya, dikucilkan lah, karena memang kan enggak ada posisi itu," jelas ustadz Novel.
Ustadz Novel sendiri mengaku sudah mengenal Solmed sejak FPI terbentuk pada 1998. Bahkan, jabatan keduanya bisa dikatakan sama di ormas Islam pimpinan Habib Rizieq tersebut.
"Saya sebelum gabung di FPI kan ngaji sejak 1993. FPI kan berdiri 1998, di situ Solmed mulai gabung. Sebenarnya sama, cuma kita beda posisi saja, dia di DPP, saya di DPD DKI sebagai sekretaris," pungkasnya. (okz/ard)
"Ya memang dia (Solmed) benar yang memimpin aksi tersebut. Makanya, di balik sifatnya yang enggak bagus, dia memang memiliki peran yang baik dalam memerangi pornografi," kata Sekretaris DPD FPI DKI Jakarta, Ustadz H. Novel Bamu'min saat diwawancara melalui telefon, Kamis (22/8/2013).
Karena masih menghargai perjuangan, FPI tidak langsung memecat suami April Jasmine kala itu. Namun, jabatan Solmed dipindahkan yang sebelumnya menjadi Wakil Sekjen, menjadi Ketua Bidang Seni Budaya.
"Kita sih menghargai perjuangannya saja yah. Pak ustadz itu selalu melakukan kesalahan dengan tarif tingginya. Dia itu jabatannya tinggi di DPP. Sebagai bentuk menghargai perjuangan, dan jasa-jasanya, makanya dia cuma dikasih peringatan oleh DPP, tidak langsung dipecat. Tapi dari Dewan Tandfidz, dia dipindahkan menjadi Ketua Bidang Seni Budaya, dikucilkan lah, karena memang kan enggak ada posisi itu," jelas ustadz Novel.
Ustadz Novel sendiri mengaku sudah mengenal Solmed sejak FPI terbentuk pada 1998. Bahkan, jabatan keduanya bisa dikatakan sama di ormas Islam pimpinan Habib Rizieq tersebut.
"Saya sebelum gabung di FPI kan ngaji sejak 1993. FPI kan berdiri 1998, di situ Solmed mulai gabung. Sebenarnya sama, cuma kita beda posisi saja, dia di DPP, saya di DPD DKI sebagai sekretaris," pungkasnya. (okz/ard)
BERITA LAINNYA +INDEKS
Penumpang Super Air Jet Jakarta-Pekanbaru 'Dikurung' dalam Kabin Pesawat Selama 2 Jam
INHILKLIK - Sejumlah penumpang pesawat Super Air Jet penerbangan Jakarta-Pekanbaru mengeluhkan pe.
Terpleset ke Sungai, Pria Paruh Baya di Kampar Hilang
INHILKLIK - Kakek berusia 62 tahun bernama Maksum, warga Dusun Muara Danau, Desa Sipunggung, Kabu.
Ketua Sementara DPRD Inhil Bacakan Ikrar di Hari Kesaktian Pancasila tahun 2024
TEMBILAHAN - Ketua Sementara DPRD Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Iwan Taruna membacakan Ikrar.
Ketua DPRD Inhil: Kami Tunjukan Komitmen dan Integritas
TEMBILAHAN - Iwan Taruna resmi dilantik sebagai Ketua DPRD Kabupaten Indragiri Hilir, periode 202.
Kerja DPRD Inhil Selama Dijabat Pimpinan Sementara
TEMBILAHAN - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Inhil melaksanakan rapat paripurna p.
Remaja yang Tenggelam di Sungai Sail Ditemukan Meninggal
INHILKLIK - Tim SAR gabungan berhasil menemukan Fahri (14), korban tenggelam di Sungai Sail, Jala.
TULIS KOMENTAR +INDEKS